Home Gaya hidup 4 Ciri Keuangan Rumah Tangga Bermasalah Menurut BKKBN

4 Ciri Keuangan Rumah Tangga Bermasalah Menurut BKKBN

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Pandemi covid-19 bukan hanya membuat masyarakat takut tentang kesehatan namun kondisi perekonomian juga semakin terpukur. Apalagi dengan adanya Work From Home (wfh) hingga pemberhetian pekerja sementara dari perusahaan. Hal ini jelas sangat mengganggu kondisi keuangan rumah tangga.

Bahkan tidak sedikit pasangan yang bertengkar karena masalah keuangan, hal ini karena terjadi penurunan produktivitas namun tidak diimbangi dengan penurunan jumlah pengeluaran. Aktivitas wfh mendatangkan banyak pengeluaran dan menjadi masalah baru.

Dilansir dari akun instagram resmi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yaitu @bkkbnofficial, membagian informasi tentang ciri-ciri terjadinya masalah keuangan rumah tangga, jika hal ini sudah mulai terasa, sebaiknya mulai waspada karena bisa jadi keuangan keluarga memang sedang lama masalah besar.

  1. Besar Pasak Dari Pada Tiang

Apakah anda dan pasangan suka membuat catatan apa saja pengeluaran setiap bulannya? Jika iya, maka akan secara cepat dapat mengenali, pendapatan sudah tidak cukup untuk menopang pengeluaran. Jika tidak, maka lihat saldo di tabungan, jika semakin berkurang maka bisa jadi pendapatan tidak bisa menutup semua biaya pengeluaran bulanan.

Jika sudah begini, maka harus memangkas beberapa pengeluaran yang tidak perlu. Misalkan berlangganan koran atau majalah, ini bisa digantikan dengan mencari informasi di internet secara langsung, toh punya banyak waktu luang saat menerapkan WFH.

Jangan membuat perubahan secara drastis, ini akan menimbulkan stres, namun coba kurangi atau coba cari barang pengganti yang digunakan untuk konsumsi dengan harga yang lebih murah namun memiliki fungsi serupa. Ini terbukti efektif untuk memangkas pengeluaran.

  1. Berhutang untuk Memenuhi Kebutuhan

Tanda bahaya keuangan rumah tangga bermasalah adalah mulainya berhutang, bisa jadi anda dan pasangan memiliki hutang dalam bentuk kredit kendaraan, alat elektronik atau pun kepemilikan rumah. Tetapi bagaimana dengan hutang untuk pemenuhan kebutuhan seharu-hari, ini sudah jadi pertanda buruk.

Ini memang bisa dilakukan jika kondisinya terdesak, tetapi jangan terus menerus melakukan hal seperti ini, karena ini merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap harinya. Ada baiknya untuk mencari sumber pemasukan baru, ini akan jadi solusi lebih baik dari pada menumpuknya hutang akibat kebutuhan sehari-hari.

  1. Tagihan Over Limit

Utang memang hal wajar, jika masih dalam tahapan wajar. Hutang akan dinyatakan wajar jika jumlah cicilan setiap bulannya tidak lebih dari 30 persen dari total pendapatan bulanan, jika sudah melebihinya, Anda dan pasangan patut waspada.

Jika jumlah tagihan sudah melebihi 30 persen, maka kondisi keuangan seseorang akan mulai terganggu. Ini bukan hanya akan mengacaukan kondisi keuangan rumah tangga, namun bisa juga meningkatkan emosi dan memicu stres.

Langkah paling tepat adalah duduk bersama dan membicarakan dengan pasangan, setelah itu cari cara untuk memperbaiki dan mulai mengembalikan cicilan dalam jumlah normal. Mengurangi hutang bisa dengan cara menjual aset atau menggadaikan sementara tapi jangan sampai berhutang untuk menutupi hutang lainnya, ini bukan solusi tapi menambah masalah baru.

  1. Pengajuan Kredit Ditolak

Kondisi keuangan rumah tangga paling parah adalah saat bank atau lembaga keuangan menyatakan anda dan pasangan tidak layak mendapatkan pinjaman kredit. Penolakan ini jadi tanda paling jelas yang memperlihatkan jika keuangan rumah tangga memang sedang dalam masalah.

Hal ini karena pihak bank atau lembaga keuangan akan melakukan audit terlebih dahulu, bagaimana kondisi keuangan seseorang dari catatan keuangan miliknya, misalnya alur rekening, pembayaran kebutuhan pokok seperti tagihan listrik, PDAM hingga pajak.

Jangan emosi dan marah-marah dengan pasangan saat mendapati pengajuan kredit ditolak, ini sebaiknya jadi saatnya introspeksi diri, apa yang salah dalam pengelolaan keuangan sehingga audit yang dilakukan pihak bank menilai anda tidak layak mendapatkan pinjaman.

Bisa jadi penolakan pinjaman ini bisa menyelamatkan anda dari masalah keuangan yang lebih parah, pasalnya ada pinjaman tentu akan membuat cicilan bulanan semakin berat. Padahal pendapatan juga belum tentu ada tambahan, sekalipun kredit ini diajukan untuk modal usaha baru.

Lantas bagaimana cara mengatasi kondisi keuangan rumah tangga bermasalah? Sebaiknya duduk bersama dan jujur satu sama lain dengan kondisi keuangan masing-masing. Setelah itu, cari solusinya bersama, ini mengandalkan kerja sama tim yang baik, dikondisi yang sulit ini sebaiknya tidak boleh mendahulukan ego dan kepentingan pribadi. Masih banyak kepentingan bersama terutama anak yang harus didahulukan. (Chairunisa)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Entrasol Dukung Pencanangan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis

TELENEWS.ID - Memperingati Hari Osteoporosis Nasional (HON) yang jatuh pada 20 Oktober 2021, KALBE Nutritionals melalui Entrasol, nutrisi tinggi kalsium dengan ekstrak buah zaitun yang dapat membantu...

Ketahui Penyebab Sering Bermimpi Buruk dan Cara Efektif untuk Mengatasinya

Telenews.id- Mimpi buruk bisa dialami oleh siapa saja, dari berbagai usia. Ini adalah hal yang wajar, dan sejatinya tak perlu membuat seseorang...

Berapa Kali Baiknya Buang Air Besar dalam Sehari? Dokter Ini Punya Jawabannya Plus Tips agar Bisa BAB Rutin

Telenews.id- BAB atau buang air besar secara rutin dianggap sebagai tanda pencernaan dan perut yang sehat. Mereka yang buang air besar secara...

Inilah 5 Zodiak Paling Jujur dan Apa Adanya Menurut Astrologi, Coba Cek Kamukah Salah Satunya?

Telenews.id- Sikap jujur, blak-blakan dan apa adanya ternyata tak dimiliki oleh semua orang. Namun biasanya orang yang jujur cenderung punya sifat blak-blakan....