TELENEWS.ID – Banyak orang yang lebih memfavoritkan susu coklat dibandingkan dengan susu putih pada umumnya. Ini karena menurut sebagian orang, susu coklat memiliki aroma yang tidak terlalu amis terutama jika dibandingkan dengan susu sapi, lebih legit dan gurih, serta tentu saja lebih manis rasanya.
Sebagian orang mengira susu coklat hanya untuk anak-anak saja. Namun susu coklat juga layak dikonsumsi oleh orang dewasa karena memiliki nutrisi yang cukup baik di dalamnya.
Susu coklat umumnya dibuat dengan mencampur susu sapi dengan kakao dan pemanis seperti gula atau sirup jagung fruktosa tinggi. Susu jenis ii lebih kaya karbohidrat dan kalori daripada susu tanpa pemanis, tetapi sebaliknya mengandung tingkat nutrisi yang sama.
Setiap porsi setara dengan berat 8 ons susu coklat mengandung:
• 190 Kalori
• 7 gram protein
• 5 gram lemak
• 30 gram karbohidrat
• 2 gram serat
• 24 gram gula pasir
Susu coklat juga mengandung sejumlah kecil seng, selenium, yodium, magnesium, dan vitamin A, B1, B6, B12. Selain itu susu juga dianggap sebagai sumber protein lengkap, artinya menyediakan semua sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.
Namun meskipun memiliki banyak nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh, kamu sebaiknya tidak terlalu sering mengkonsumsi susu coklat dikarenakan alasan kesehatan berikut ini guys!
- Tinggi kandungan gulanya
Beda dengan skim milk atau susu putih tawar, susu coklat diketahui memiliki kandungan gula yang sangat tinggi di dalamnya. Sesehat-sehatnya susu coklat, kamu harus selalu berhati-hati untuk tidak berlebihan mengkonsumsinya. Salah satu alasan mengapa susu coklat terasa begitu enak adalah, karena dalam 1 cangkir bisa mengandung hingga 30 gram gula, dan terlalu banyak gula dapat menyebabkan penambahan berat badan. Juga, 1 cangkir susu full-fat mengandung sekitar 8 g lemak jenuh, yang harus selalu kita waspadai. - Bisa memicu alergi
Susu coklat bisa menjadi kombinasi yang buruk bagi mereka yang memiliki alergi pada laktosa. Susu coklat mengandung laktosa, gula alami yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya. Banyak orang di seluruh dunia tidak dapat mencerna laktosa dan mengalami penumpukan gas di perut, kram perut, atau diare setiap kali susu dikonsumsi. Selain itu, beberapa orang alergi terhadap susu bisa mengalami sembelit kronis saat meminumnya. - Tubuh berisiko kesulitan menyerap kalsium
Coklat yang ditambahkan pada susu memang memberikan rasa yang lebih manis dan kaya. Namun beberapa orang dengan kondisi tubuh kesulitan mengkonsumsi kalsium sebaiknya tidak mengkonsumsi terlalu banyak makanan dan minuman yang mengandung coklat. jika dokter telah memberi tahu bahwa kamu membutuhkan lebih banyak kalsium, penting untuk mengetahui bahwa asam oksalat atau senyawa yang terjadi secara alami dalam kakao, dapat mempersulit tubuh untuk menyerap kalsium. - Bisa meningkatkan risiko penyakit jantung
Mengkonsumsi susu coklat secara berlebihan, bisa membuatmu lebih rentan meningkatkan risiko penyakit jantung. Susu coklat kaya akan lemak jenuh dan gula tambahan, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi 17–21% kalori dari gula tambahan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 38%, dibandingkan dengan mengkonsumsi kurang dari 8% kalori dari gula tambahan. - Bisa memicu kanker juga
Selain risiko penyakit jantung, berlebihan dalam mengkonsumsi susu coklat juga bisa menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya kanker. Dalam beberapa kasus, mengkonsumsi susu dan produk susu lainnya telah dikaitkan dengan peningkatan risiko jenis kanker tertentu. Misalnya tinjauan baru-baru ini terhadap 11 studi di lebih dari 700.000 orang, menemukan bahwa pria yang memiliki asupan susu yang tinggi (terutama susu murni), memiliki 1,5 kali lebih risiko terkena kanker prostat. Demikian pula, tinjauan terbaru lainnya dari 34 penelitian mengaitkan konsumsi susu dengan risiko kanker perut hingga 20%.
Tenang, kamu masih boleh kok untuk mengkonsumsi susu coklat. Namun sebaiknya kurangi takaran gulanya, atau tidak terlalu sering mengkonsumsinya ya guys. (Yuyun Amalia)