TELENEWS.ID – Sebuah lembaga survei bernama Centre For Strategic International Studies atau CSIS merilis survey mengenai tingkat kepuasan kinerja dari Anies Baswedan dan juga Ahmad Riza Patria. Hasilnya, responden sebanyak 51,8% menilai bahwa kinerja petinggi DKI Jakarta tersebut tidak memuaskan. hasil survei tersebut merujuk kepada penilaian masyarakat pada periode 28 Maret – 12 April 2022.
Sampel yang diambil tersebut merupakan sampel yang diambil dari beberapa ahli. Sementara, jika merujuk pada hasil survei kinerja Pemprov DKI dengan sampel dari kalangan masyarakat mencapai angka 71%. Alasan adanya perbedaan hasil persentase antara ahli dan juga masyarakat karena para ahli cenderung menilai kinerja Pemprov DKI Jakarta secara objektif.
Politikus Partai Gerindra sekaligus Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria ikut berkomentar mengenai survei yang dirilis oleh CSIS ini. Dirinya menyerahkan penilaian sepenuhnya kepada masyarakat yang bisa menilai sendiri bagaimana kinerja dari Pemprov DKI selama berada di bawah komando dirinya dan juga Anies.
“Bagi kami Pemprov dan seluruh jajaran berbuat sebaik mungkin untuk warga Jakarta tugas kami. Selebihnya kita serahkan ke masyarakat untuk menilai apakah kinerja kami baik atau tidak, puas atau tidak,” kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2022).
CSIS merilis data tersebut berdasarkan hasil survey mereka kepada 170 sampel yang terdiri dari kalangan akademisi, jurnalis, birokrat, sampai politisi. Metode pengambilan data yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara secara tatap muka dan juga secara virtual. Mayoritas, para ahli tersebut menyorot kinerja di bidang birokrasi, lingkungan kualitas udara dan air bersih, kemudian mengenai masalah hunian masyarakat yang layak.
Masih Banyak Pekerjaan yang Belum Tuntas
Menjelang masa akhir jabatan Anies dan Riza yang akan berakhir pada Oktober 2022 mendatang, masih ada banyak persoalan di ibukota yang belum tuntas. Salah satu yang belum ada kejelasan adalah mengenai proyek normalisasi sungai dan juga penanganan banjir yang terkesan masih dilakukan setengah-setengah.
Kawasan Kebon Pala yang menjadi kawasan rutin banjir hingga saat ini belum mendapatkan perhatian dari Pemprov DKI Jakarta. Menurut Sanusi, Ketua RT setempat, warga Kebon Pala pernah ditawarkan untuk pindah ke rusun Pasar Rumput, Manggarai. Namun hingga saat ini belum ada kelanjutan dari Pemprov DKI untuk merealisasikan hal tersebut. padahal, warga sudah setuju dengan kebijakan tersebut.
“Warga kami yang terdampak di bantaran sungai sudah ditawarkan pindah ke pemukiman Rusun Pasar Rumput. Tapi tahapannya baru sampai rapat di tingkat RW saja, warga sih mau saja dipindah cuma belum ada kelanjutannya lagi,” kata Sanusi seperti yang dikutip dari iNews.
Selain program penanganan banjir yang belum tuntas, pekerjaan lainnya dari Pemprov DKI yang belum selesai adalah pengadaan Rumah DP0 dan juga Intermediate Treatment Facility. pengerjaan ITF yang seharusnya sudah rampung di 4 lokasi yakni Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur belum rampung. Padahal, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan peresmian dengan peletakan batu pertama.
Sementara untuk pembangunan Rumah DP0, berdasarkan RPJMD yang diberikan Anies pada bulan lalu menyebut bahwa target Rumah DP0 adalah 14.000 unit. Sementara yang yang sudah terpenuhi mencapai angka sekitar 13 ribu. Itupun pembangunannya dilakukan sebelum masa Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta. DPRD DKI Jakarta juga meminta supaya Rumah DP0 ini dibangun secara merata di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. (Latief)