TELENEWS.ID – Bagi kamu yang selalu berpikir positif, menjalin hubungan dengan orang yang overthinking bisa menjadi hal yang sangat menantang. Ya bagaimana tidak terkadang orang overthinking sering larut dalam pikiran dan kegelisahan mereka sendiri, yang mau tak mau pasti akan mempengaruhi orang-orang sekitar mereka.
Meskipun overthinking itu sendiri bukanlah penyakit mental, tetapi kondisi ini terkait dengan kondisi termasuk depresi, kecemasan, gangguan makan dan bahkan penggunaan zat psikotropika. Overthinking juga kerap terjadi pada orang yang menderita sakit kronis, berupa pikiran negatif tentang rasa sakit dan penyembuhannya.
Natalie Dattilo, Ph.D, seorang psikolog kesehatan klinis di Boston dan profesor psikiatri di Harvard Medical School menjelaskan bahwa overthinking sejatinya adalah buah dari otak manusia yang tak pernah berhenti bekerja dan berpikir.
“Sejatinya berpikir adalah jalan dua arah,” kata Dattilo. “Meskipun otak mungkin menawarkan banyak atau hampir konstan ‘saran dan sugesti’, pada akhirnya terserah pada kita untuk memutuskan apakah kita menerimanya atau tidak” jelasnya lagi.
Tentu saja tidak ada yang salah menjalin cinta dengan seorang overthinker. Namun tipe orang ini membutuhkan kepastian selama hubungan, dan selalu ingin mengetahui apa yang terjadi dengan pasangannya dengan sangat rinci.
Dengan kata lain, mungkin ada beberapa aspek perilaku yang harus kamu biasakan saat berkencan dengan seorang overthinker. Dan sebelum kamu memutuskan untuk menjalin cinta dengan orang yang suka overthinking, kamu harus tahu 6 hal ini dulu guys!
- Komunikasi adalah kunci
Jika kamu khawatir tentang bagaimana menghadapi orang yang terlalu banyak berpikir dalam suatu hubungan, kamu harus memahami bahwa hal pertama yang mungkin harus kamu perbaiki adalah komunikasi dengannya. Seorang overthinker akan membutuhkan keterbukaan dan kesiapanmu untuk berkomunikasi dengan mereka. Jika komunikasi terjalin dengan baik, maka itu akan memberikan rasa lega di hati seorang overthinker. - Kamu harus memberikan mereka ruang
Dalam suatu hubungan, orang yang suka overthinking kemungkinan akan membutuhkan ruang untuk mereka sendiri dari waktu ke waktu. Tidak diragukan lagi ada banyak pikiran yang terlintas di kepala, dan mereka mungkin memerlukan waktu untuk menghadapinya. Ketika kamu memberi mereka ruang yang mereka butuhkan untuk memproses pemikiran ini, mereka akan sangat menghargai ini. - Kalian mungkin akan sulit mengambil suatu keputusan
Pacaran dengan orang yang terlalu banyak berpikir dapat membuat kamu menjadi pengambil keputusan tunggal, ketika mereka tidak mampu membuatnya. Misalnya kamulah yang harus menentukan tempat kencan atau makan kalian. Selain itu orang overthinker umumnya tidak akan menyukai kejutan karena hal itu akan membuat mereka cemas. - Kejujuran menjadi hal yang tak bisa ditawar
Sama seperti dalam hubungan yang lainnya, kejujuran menjadi hal yang tak bisa ditawar-tawar. Termasuk saat kamu menjalin hubungan dengan orang yang suka overthinking. Salah satu ciri utama seorang overthinker adalah mereka tidak ingin dibohongi. Ini artinya bahwa kamu harus tulus dengan mereka ketika bersama mereka. Selalu dengarkan apa yang mereka ucapkan, dan katakan yang sebenarnya ketika mereka mengajukan pertanyaan. - Kamu mungkin akan sedikit frustrasi
Ada kalanya kamu akan merasa frustrasi dan bingung saat menghadapi pasangan yang suka overthinking, guys. Saat kamu merasa frustrasi, tarik napas dalam-dalam dan pikirkan bagaimana perasaan pasangan tentang situasi tersebut. Mereka mungkin ingin kamu untuk sedikit lebih sabar dan mengerti mereka. Ketika kamu dapat melakukan ini, akan tampak perbedaan besar yang dapat memberi kalian berdua kepastian yang kalian butuhkan. - Kamu harus memilih kata-kata yang tepat saat berkomunikasi
Kamu harus ingat bahwa seorang overthinker akan memikirkan semua kata yang kamu ucapkan berkali-kali, hingga beberapa hari lamanya. Ini adalah alasan mengapa kamu harus mempertimbangkan hal-hal yang kamu katakan kepada mereka. Bahkan jika kamu merasa kesal dengan mereka, penting untuk menghormati perasaan mereka. Ketahuilah bahwa mereka tidak memproses pikiran dengan cara yang sama sepertimu, sehingga butuh kesabaran dan pengertian ekstra untuk mereka. (Yuyun Amalia)