TELENEWS.ID – Masuknya varian Omicron ke Indonesia mulai membuat cemas banyak orang. Apalagi belum lama ini pemerintah mengumumkan adanya transmisi lokal dari varian baru virus COVID-19 ini.
“Ada satu kasus transmisi lokal,” kata juru bicara vaksinasi Kemenkes Siti Nadia. “Hingga Selasa (28/12/2021), ada 47 kasus konfirmasi Omicron di Indonesia,” lanjutnya lagi.
Masuknya varian Omicron ini menjadi perhatian banyak pihak, sebab sebelumnya masyarakat mengira bahwa pandemi sudah hampir usai apalagi sudah sebagian besar masyarakat Indonesia telah di vaksin. Salah satu yang menjadi kekhawatiran adalah kondisi anak-anak yang sudah mulai masuk beberapa bulan terakhir ini.
Sebagian besar infeksi COVID-19 memang terjadi pada orang dewasa, tetapi tak menutup kemungkinan bahwa anak-anak juga dapat terinfeksi. Pada anak-anak virus terkadang menyebabkan penyakit ringan, atau tanpa gejala sama sekali. Tetapi banyak juga bayi dan anak-anak menjadi sangat sakit karena virus, hingga berminggu-minggu setelah terinfeksi. Karena anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak boleh mendapatkan vaksin COVID-19, jadi penting untuk melindungi mereka dengan cara lain.
Omicron sendiri merupakan varian virus baru yang mulai tersebar ke berbagai penjuru dunia. Orangtua sendiri harus mengetahui beberapa hal mengenai virus Omicron, meliputi:
• Omicron memiliki kapasitas yang dapat melekat untuk bermutasi, untuk menghindari dan melemahkan respon imun.
• Varian Omicron dari COVID-19 yang juga dikenal sebagai B1.1.529. adalah varian yang sangat cepat bermutasi. Varian ini telah melalui beberapa perubahan besar pada protein dan domain pengikatan reseptor atau area yang menempel pada sel-sel tubuh manusia.
• Satu asumsi yang diyakini oleh banyak ahli adalah bahwa varian virus COVID ini akan sangat menular, mungkin lebih dari varian lain yang telah muncul.
• Menurut ilmu kesehatan, gejala pertama yang muncul dalam waktu 48 jam setelah terinfeksi Omicron antara lain pilek, tenggorokan kering/gatal, sakit kepala, kelelahan, dan bersin-bersin.
• Bagi kebanyakan orang, kasus positif omicron akan terasa lebih seperti flu biasa, dimulai dengan sakit tenggorokan, pilek, dan sakit kepala.
Satu hal yang sangat menakutkan orangtua adalah varian Omicron ini lebih berbahaya dan mudah menular. Lalu apa saja yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk melindungi buah hatinya?
- Untuk menjaga anak-anak tetap aman dan tenang, pastikan mereka mematuhi protokol Covid-19 yaitu memakai masker, social distancing, dan sering cuci tangan.
- Jangan biarkan mereka sering menyentuh mata, hidung, dan mulut apalagi jika baru saja dari luar rumah.
- Sangat penting bagi orangtua untuk mengingatkan anak-anak agar mencuci tangan sesering mungkin.
- Pastikan buah hati mengkonsumsi makanan seimbang yang mengandung semua nutrisi penting untuk memperkuat imun tubuh mereka.
- Hindari bepergian ke luar negeri dengan anak-anak
- Jika anak-anak telah berusia diatas 6 tahun, ada baiknya mereka mendapatkan vaksin COVID-19 sesegera mungkin
- Hindari pergi ke tempat ramai dengan anak-anak
- Untuk sementara jangan bawa anak-anak ke acara kumpul-kumpul orang dewasa seperti pesta dan sebagainya
- Jika anak-anak menunjukkan gejala seperti tenggorokan gatal, kelelahan ekstrem, atau nyeri otot ringan, segera konsultasikan dengan dokter keluarga.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk melindungi buah hati mereka dari varian Omicron yang masuk ke Indonesia. (Yuyun Amalia)
