TELENEWS.ID – Vaksin AstraZeneca kini semakin diminati karena dinilai paling ampuh dalam menangkal varian COVID-19 terbaru. Namun siapa sangka rupanya ada andil seorang pemuda asal Indonesia dibalik terciptanya vaksin tersebut.
Adalah Indra Rudiansyah, yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa Oxford, yang menjadi salah satu tim pengembangan vaksin AstraZeneca. Pria berusia 29 tahun itu bergabung bersama tim Jenner Institute pimpinan Professor Sarah Gilbert, ilmuwan Inggris yang mendapat standing ovation saat hadir di laga pembuka kejuaraan tenis akbar Wimbledon 2021.
“Saya tentunya sangat bangga bisa tergabung dalam tim untuk uji klinis vaksin Covid-19 ini, meskipun ini bukan penelitian utama untuk tesis saya,” ujar Indra Rudiansyah dalam sebuah wawancara yang dilakukan tahun 2020 silam. Mahasiswa yang mengambil bidang studi S3 Clinical Medicine di Oxford tersebut mengungkap bahwa penelitian untuk tesis utamanya adalah vaksin malaria. Namun, ia akhirnya ikut serta di tim Jenner Institute.
Ketika wabah virus Corona mulai melanda di Inggris, semua aktivitas kampus pun ditutup kecuali bidang terkait virus tersebut. Karena divisi lab kekurangan sumber daya manusia, project leader Indra pun membuka pintu bagi siapapun yang ingin bergabung, dan Indra menyambut ajakan itu.
Di tim Jenner Institute, Indra bertugas menguji antibody response dari para relawan yang sudah divaksinasi. Indra memiliki pengalaman terlibat dalam pengembangan vaksin rotavirus dan novel polio di Biofarma setelah lulus dari ITB. Dari sisi akademis, Indra Rudiansyah juga bisa dibilang merupakan pemuda yang sangat berprestasi. Ia menjadi lulusan Program Beasiswa Plus Djarum atau yang disebut dengan Beswan Djarum 2011-2012. Beasiswa tersebut diberikan kepada para mahasiswa berprestasi yang tengah menempuh pendidikan S1 atau D4.
Kini, seiring dengan semakin terbuktinya keampuhan vaksin AstraZeneca, Indra pun menjadi sorotan dan menuai pujian dari sejumlah tokoh publik tanah air karena dianggap berhasil mengharumkan nama bangsa.
Beberapa tokoh yang melontarkan sanjungan pada Indra antara lain politisi Budiman Sudjatmiko dan Zubairi Djoerban yang merupakan ketua Satgas Penangan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia.
Secara spesifik, Indra disebutkan berperan penuh dalam menganalisa data-data respon imun tubuh para relawan yang menerima vaksin. Semenjak bergabung pada awal Mei 2020, Indra telah menghabiskan waktu rata-rata 10 jam di laboratorium setiap harinya.
Namun jerih payah Indra kini telah terbayar lunas. Vaksin AstraZeneca yang dikembangkan tim Jenner Institute telah berhasil menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia, bahkan ketika varian baru yang lebih ganas menyebar.
Salut untuk Indra Rudiansyah! (Billy Bagus)
