TELENEWS.ID – Mager dan maunya rebahan saja, mungkin itulah yang kita alami saat puasa Ramadan seperti sekarang ini. Merasa lemas, letih dan lelah; membuat banyak orang enggan melakukan aktivitas fisik yang berat termasuk olahraga.
Padahal puasa bukan alasan kita hanya bisa rebahan terus sepanjang hari. Bahkan banyak ulama yang menyarankan agar umat Muslim tetap menjalani aktivitas sehari-hari, meskipun sedang puasa dan durasinya pun sedikit dikurangi. Karena itulah puasa juga bukan menjadi alasan kita harus berhenti melakukan olahraga di bulan Ramadan ini.
Bagi yang selama ini enggan berolahraga di bulan Ramadhan, kamu haru tahu bahwa olahraga sembari berpuasa itu menyehatkan dan relatif aman untuk dilakukan. Berolahraga dan berpuasa bisa berjalan bersama tanpa menyebabkan kerusakan pada tubuh. Menurut Dr Javaid Shah, Dokter Spesialis di Dubai, olahraga saat berpuasa sebenarnya dapat membuat otak, neuromortor, dan serat otot kita tetap muda secara biologis.
“Saat kita berolahraga selama puasa, pada dasarnya memaksa tubuh kita untuk meluruhkan lemak. Ini karena proses pembakaran lemak tubuh kita dikendalikan oleh sistem saraf simpatik, yang pada gilirannya diaktifkan oleh olahraga dan kekurangan makanan,” kata Dr Javaid. “Seseorang tidak boleh berhenti berolahraga selama Ramadan karena aktivitas ini membantu menjaga berat badan dan tetap sehat” lanjutnya lagi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berolahraga saat puasa memengaruhi biokimia dan metabolisme otot yang terkait dengan sensitivitas insulin, dan pengelolaan kadar gula darah yang stabil. Ini sangat penting bagi siapa saja dengan diabetes tipe 2 atau sindrom metabolik.
Chelsea Amengual, MS, RD, manajer Pemrograman Kebugaran & Nutrisi di Virtual Health Partners mengatakan bahwa, keuntungan saat berpuasa adalah bahwa karbohidrat yang tubuh simpan atau dikenal sebagai glikogen, kemungkinan besar habis sehingga kita akan membakar lebih banyak lemak untuk bahan bakar latihan.
Lalu kapan waktu yang tepat untuk berolahraga? Dr. Javaid menyarankan beberapa waktu yang bisa dipilih untuk melakukan olahraga di bulan puasa seperti sekarang ini. Dr Javaid menyarankan berolahraga setelah shalat Tarawih di malam hari.
Ini adalah waktu ketika makanan dan minum sudah cukup dikonsumsi untuk membantu selama latihan. Seseorang dapat mengkonsumsi jus dan cairan lain selama latihan juga. Beberapa olahraga juga bisa dilakukan setelah berbuka puasa atau sesaat sebelum sahur. Kamu juga bisa melakukan olahraga beberapa menit sebelum waktu berbuka puasa.
Sementara itu Ahli gizi yang berbasis di Ontario, Anar Allidina mengatakan bahwa kalau kamu tak punya banyak waktu untuk berolahraga ke gym, kamu bisa berjalan kaki satu jam setelah berbuka puasa.
Sementara itu masih menurut Allidina lagi, waktu terburuk untuk melakukan olahraga di bulan Ramadan adalah saat tengah hari. Ini karena orang yang berpuasa, akan menguras tenaga dan tidak bisa mengisi bahan bakar sesegera mungkin jika mereka berolahraga saat tengah hari. Namun jika itu satu-satunya waktu mereka senggang, Allidina merekomendasikan berolahraga hanya 20 hingga 30 menit dan melakukan latihan intensitas rendah saja.
Lalu jenis olahraga apa yang tepat untuk dilakukan selama bulan Ramadan kali ini? Latihan intensitas tinggi yang membuat denyut nadi di atas 150 per menit harus dihindari, terutama jika kamu belum berbuka puasa. Sebagai gantinya, disarankan untuk melakukan latihan yang lambat atau sedang saja. Para ahli menyarankan jalan cepat, jogging lambat, bersepeda, cross training dan latihan mesin ringan di gym selama Ramadan.
Selain itu makan makanan seimbang dan minum cukup cairan, diperlukan untuk membantu menjaga rutinitas olahraga yang sehat selama bulan puasa ini. Asupan karbohidrat dianjurkan selama sahur, yang akan membantu untuk tetap energik.
Mereka yang berpuasa sebaiknya melakukan latihan kekuatan dan kardio yang tidak ketat. Jika memang ingin melakukan kardio dengan intensitas tinggi, sebaiknya dilakukan setelah berbuka.(Yuyun Amalia)