TELENEWS.ID- Bursa pencalonan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Pilpres 2024 kini semakin ramai. Bukan tanpa sebab, jika presiden saat ini Joko Widodo tidak bisa lagi mencalonkan kembali sebagai presiden periode mendatang.
Maka dari itu, tidak sedikit tokoh politik dan pejabat publik berbondong-bondong mengusung sosok yang pantas sebagai presiden RI pada periode 2024-2029.
Pengamat politik dan sosial Robertho Manurung menyatakan, Jenderal Andhika Perkasa dan Rachmat Gobel sangatlah tepat menjadi kandidat Presiden-Wakil Presiden di 2024. “Rekam jejak kedua tokoh bangsa ini sangat mumpuni. Karya-karya mereka pun nyata dan mampu melakukan terobosan-terobosan penting, baik di bidang keamanan maupun ekonomi,” analisa Robertho kepada inews, di Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Berdasarkan pendapatnya, perkembangan politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan dipandang perlu bahwa masyarakat mengharapkan suatu nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut juga menjadi sebuah indikator dalam kemajuan bangsa pada era globalisasi.
Kata Robertho, memang sepatutnya kedepan pemimpin negara berasal dari kalangan militer, mengingat kondisi dan keutuhan bangsa Indonesia yang dilanda berbagai tekanan, baik nasional dan international bisa berdampak terjadinya keretakan sosial yang bila tidak diantisipasi akan berpengaruh terhadap keutuhan bangsa.
Menurut Robertho, ada tiga nama dari militer yang mencuat yakni, Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo dan Panglima TNI saat ini Jenderal Andika Perkasa. Dari penilaiannya, dari ketiga nama tersebut, sosok Andika Perkasa merupakan sosok paling pas.
Sementara, Prabowo sudah mencatat hattrick, tiga kali gagal sebagai Presiden RI. Sedangkan Gatot, masih menunggu perahu politik yang pas.
“Saat ini, figur Jenderal TNI Andika Perkasa sudah banyak mendapat perhatian khalayak luas. Sosoknya memiliki bibit, bebet, dan bobot yang baik untuk menjadi pemimpin bangsa,” ungkap putra dari Tokoh Batak Mangisara Manurung, SH., peraih beberapa Bintang Jasa, baik dari Presiden Soekarno maupun Soeharto dan termasuk Anggota Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, tahun 1955, ini.
Sosok dari pengalaman menjadi Panglima TNI diibaratkan membuka tabir agar rakyat bisa melihat kemampuannya dalam mengamankan keutuhan dan menjaga negara Republik Indonesia ini dari segala bentuk ancaman. Itu pun belum termasuk dukungan dari sejumlah ketua umum dan aktivis dari partai politik.
Ditambah lagi dengan pribadi beliau yang dikenal sebagai intelektual yang tidak diragukan lagi, baik di pendidikan militer maupun akademis lainnya.
Di sisi lain, sebagai Wapres, salah satu Deklarator Pemuda Tani Indonesia HKTI ini menilai, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel sangat pas. “Beliau punya kemampuan mendukung sektor pertanian. Itu terbukti dengan upayanya mendorong swasembada jagung di Provinsi Gorontalo,” tuturnya.
Bukan hanya itu, Rachmat juga dikenal sebagai seorang pengusaha yang mumpuni. Bagaimana dirinya membangun Panasonic Gobel menjadi salah satu perusahaan raksasa di Indonesia. Selain sebagai Menteri Perdagangan, Rachmat juga pernah dipercaya Presiden RI sebagai utusan Indonesia untuk Jepang dan Asia Timur. “Rekam jejaknya ini tentu nanti akan memudahkan Indonesia untuk mencari investor dari luar negeri,” tambah Robertho yang juga mantan aktifis, baik di HKTI ,KNPI dan ormas lainnya ini.
Bahkan, Rachmat juga diyakini mampu membuat terobosan untuk membuka peluang-peluang usaha bagi generasi muda. Serta menjadi penyeimbang investor dari China yang saat ini begitu dominan di Indonesia.
Dikatakannya, sebagai putra Gorontalo, Rachmat juga merepresentasikan dukungan pemilih dari non-Jawa, bahkan keterwakilan dari wilayah Indonesia bagian timur.
Karenanya, mantan pejabat di Direktorat Sospol/Kesbangpol yang pernah bertugas di Jawa Tengah dan DKI Jakarta ini menilai, Jenderal TNI Andika Perkasa bila disanding dengan DR. Rachmat Gobel adalah pasangan ideal dan penuh harapan untuk dapat memimpin Indonesia. Keduanya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. “Mudah-mudahan restu dapat menjadi kenyataan,” tutup Robertho. (Dion)
