TELENEWS.ID – Siapa yang tak mengenal penyerang ganas sekaliber Andriy Shevchenko. Semasa masih aktif merumput, Shevchenko merupakan striker papan atas yang ditakuti para pemain belakang lawan. Namun setelah beralih menjadi pelatih, Sheva begitu dirinya kerap disapa, sukses menorehkan sejarah di EURO 2020.
Ukraina sukses melaju ke babak perempatfinal setelah menyingkirkan Swedia pada laga sengit yang mentas di Stadion Hampden Park, Glasgow Rabu (30-06-2021) lalu.
Tim asuhannya harus melewati babak perpanjangan waktu dengan susah payah menyingkirkan Swedia. Di babak perpanjangan waktu tersebut, Artem Dovbyk menjadi pembeda dengan gol yang disumbangkannya jelang laga berakhir.
Di waktu normal, kedua tim berbagi angka 1-1. Akhirnya laga pun harus mentas hingga babak perpanjangan waktu. Ukraina pun akhirnya menjadi tim yang tertawa belakangan dan mendapatkan satu tiket ke babak perempatfinal.
Capaian ini menjadi sejarah tersendiri bagi Ukraina. Ukraina sukses melaju ke babak perempat final EURO untuk pertama kalinya dalam sejarah tim nasional mereka.
Ukraina selalu gagal lolos dari babak fase grup pada dua edisi EURO sebelumnya. Mereka pun bahkan tidak mampu lolos ke putaran final pada edisi 1996 hingga 2008.
Tangan dingin Andriy Shevchenko menjadi salah satu kunci sukses keberhasilan Ukraina melaju hingga sejauh ini.
Sheva adalah seorang legenda dan menjadi salah satu sosok paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola Ukraina.
Raksasa sepak bola Ukraina, Dynamo Kyiv, adalah tim dimana Sheva mengawali karir profesionalnya. Dari 1994 hingga 1999, dirinya berhasil mencatatkan 94 falam 166 laga di seluruh kompetisi.
Sheva pun memutuskan untuk hengkang ke AC Milan dan menjadi sebuah keputusan yang tepat karena dirinya dinilai sebagai salah satu penyerang top di Eropa.
Selama tujuh musim mengabdi di kota Milan, Sheva sukses merengkuh satu gelar Serie A, satu trofi Liga Champions dan satu gelar Coppa Italia. Selain itu untuk prestasi individu, Sheva sukses menyabet trofi Ballon d’Or edisi 2004.
Liga Inggris menjadi pelabuhan berikutnya bagi karir seorang Andriy Shevchenko dimana ia bergabung dengan Chelsea. Namun sayang sekali karirnya meredup di tim asal kota London tersebut.
Sheva pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke Dynamo Kiyv pada musim 2009 dan mengakhiri karir di klub professional pertamanya itu pada tahun 2012 lalu.
Sempat terjun ke ranah politik, Sheva pun akhirnya tetap berkarir di dunia sepak bola. Dirinya terpilih menjadi asisten pelatih tim nasional Ukraina dari 16 Februari 2016 hingga 15 Juli 2016. Sheva pun naik jabatan menjadi pelatih kepala usia EURO 2016 menggantikan Mykhaylo Fomenko.
Penampilan tim asuhan Sheva memiliki prospek yang cerah meskipun harus gagal ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.
Taji Ukraina baru terlihat kala tampil menjanjikan di kualifikasi EURO 2020 setelah keluar sebagai juara Grup B.
Di edisi kali ini, Ukraina sukses melaju ke babak 16 besar setelah menjadi salah satu dari tim peringkat tiga terbaik. Cukup beruntung mengingat Ukraina berada di spot terakhir.
Namun, mereka ternyata bisa membuat kejutan meskipun hanya lolos sebagai tim peringkat ketiga. Swedia yang keluar sebagai juara Grup E pun harus mengakui keunggulan tim asuhan Sheva.
Namun Andriy Shevchenko dan tim asuhannya akan mendapatkan tantangan yang lebih berat lagi didepan. Inggris sudah menanti mereka di laga perempat final setelah sukses menyingkirkan musuh bebuyutan, Jerman. Mampukah tangan dingin Sheva kembali membawa Ukraina melangkah lebih jauh? (Neidi)
