TELENEWS.ID – Kabar mengejutkan datang dari progres pembangunan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara. Berita terbaru menyebutkan bahwa anggaran untuk pembangunan sirkuit ini naik menjadi Rp. 60 Miliar dari sebelumnya yakni Rp. 50 Miliar. Artinya, ada peningkatan jumlah anggaran menjadi sekitar 20 persen dari anggaran yang sudah disetujui sebelumnya.
“Kalau di tahap ini saya masih di tahap Rp 60 miliar, ya. Tapi saya tidak boleh masuk keseluruhan anggaran penyelenggaraan event ini,” Ungkap Ari Wibowo, selaku penanggung jawab proyek sirkuit Formula E kepada awak media pada Minggu (6/3/2022).
Ari menambahkan bahwa semua anggaran ini nantinya akan digunakan untuk pembangunan lintasan, dan tidak termasuk tribun serta grandstand untuk penonton. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan anggaran, salah satunya adalah kontur tanah yang lunak di lokasi pembangunan ini. Menurut Ari, ada penyelidikan atas kontur tanah yang bisa memakan waktu hingga 6 bulan lamanya. Padahal, pembangunan sirkuit ini harus sudah selesai sebelum pelaksanaan yakni pada bulan Juni tahun 2022 ini.
Ari mengklaim bahwa anggaran ini masih lebih hemat sebesar 40 persen dari perkiraan awal yakni sebesar Rp. 100 Miliar. Saat itu, Ketua Pelaksana Formula E 2022, Ahmad Sahroni pada Desember 2021 mengatakan bahwa untuk membangun sirkuit Formula E dibutuhkan anggaran setidaknya Rp. 100 Miliar. Namun, dirinya memastikan tidak ada dana APBD DKI Jakarta yang digunakan untuk pembangunan sirkuit tersebut.
Dengan modal Rp. 100 Miliar tersebut, Sahroni mengatakan keuntungan yang akan didapatkan sebesar 78 Juta Poundsterling atau setara dengan Rp. 1,4 Triliun. Dirinya menargetkan sebanyak 40.000 tiket bisa terjual untuk ajang Formula E ini.
Kenaikan anggaran ini menimbulkan tanda tanya, mengapa bisa semudah itu menaikkan anggaran, apalagi dengan jumlah mencapai Rp. 10 Miliar. Lokasi dari pembangunan sirkuit sendiri belum dilakukan pengecekan kondisi tanahnya, namun sudah keluar pagu untuk anggarannya. Jika dianalisa dari ucapan Ari Wibowo, penyelidikan atas kondisi tanah memerlukan waktu sekitar 6 bulan, artinya, pihak vendor membangun sirkuit darurat hanya untuk pelaksanaan Formula E yang hanya tinggal menghitung bulan saja. (Latief)