TELENEWS.ID – Suasana kota Yogyakarta memang unik, ramah dan ‘ngangeni’, sehingga membuat orang selalu ingin kembali lagi berkunjung ke kota Gudeg ini.
Liburan ke Yogyakarta tidak lengkap rasanya kalau tidak mampir ke angkringan yang melegenda sejak dulu.
Pasalnya, ‘ngumpul’ di angkringan Yogyakarta sudah menjadi tradisi yang dilakukan setiap malam oleh banyak kalangan.
Biasanya angkringan menyediakan mulai dari kopi tradisional sampai nasi kucing yang memang dikenal sebagai salah satu kuliner favorit di Yogyakarta.
Angkringan Tiga Generasi
Angkringan yang berada di sekitar Stasiun Tugu ini tak boleh terlewatkan. Namanya angkringan ‘Kopi Jos Lik Man’, yang buka dari jam 3 sore hingga jam 2 pagi.
Kabarnya, angkringan ini sudah ada sejak tahun 1950-an. Dan merupakan angkringan yang pertama di Yogyakarta yang sudah dijalankan hingga generasi ketiga.
Sesuai dengan namanya, di angkringan ini terkenal dengan Kopi Jos, yaitu kopi hitam yang disajikan dengan bara api.
Ketika bara api dimasukkan ke dalam minuman kopi, terdengar bunyi “nyesssss” dan tercium aroma harum kopi bercampur gosong yang menggoda. Nikmat sekali.
Selain kopi, angkringan Lik Man juga menyediakan nasi kucing dengan tempe dan sambal teri, serta berbagai macam sate mulai dari telur puyuh hingga kerang, serta aneka gorengan.
Angkringan Wijilan
Di kawasan Wijilan bukan hanya terkenal dengan gudeg enak nya, tapi juga ada tempat nongkrong sambil makan ala angkringan. Salah satu yang terkenal adalah angkringan ‘Kang Harjo’.
Tempatnya cukup luas, mampu menampung puluhan pengunjung hingga ke lantai dua.
Angkringan ini salah satu angkringan yang sangat populer dan ramai di Yogyakarta.
Selain nasi kucing, angkringan ini juga menyediakan meja besar penuh lauk pauk dan sayur mayur yang bisa dipilih sendiri. Cita rasanya juga tidak mengecewakan.
Lokasinya berada di Jalan Wijilan No. 39, kelurahan Panembahan, kecamatan Kraton, Yogyakarta.
Angkringan Anak Muda
Angkringan ini terkenal sebagai tempat tongkrongan favorit anak muda atau anak mahasiswa. Namanya angkringan ‘Pak Jack’.
Lokasinya berada di Jalan Jenderal Sudirman, di sebelah Barat Jembatan Gondolayu.
Meski tempatnya sederhana, angkringan Pak Jack menyediakan WiFi yang membuat pengunjung betah berlama-lama di tempat ini.
Menunya pun sangat bervariasi, mulai dari aneka sate, gorengan, nasi kuning dengan aneka lauk, nasi kucing dan Kopi Joss yang nikmat diseruput hangat-hangat.
Angkringan Kobar
Angkringan Kobar ini terletak di Jalan Atmo Sukarto no.2, Kotabaru, Yogyakarta, atau sebelah timur stadion Kridosono.
Angkringan ini menyediakan tempat yang cukup luas dan nyaman dengan sebuah joglo cukup besar, yang jarang dimiliki oleh kebanyakan angkringan lainnya.
Meskipun demikian, angkringan kobar tetap mempertahankan gerobak ‘angkring’ sebagai tempat untuk meletakkan menu nya.
Beragam menu khas angkringan seperti nasi kucing, sate telur puyuh, sate usus, kepala ayam, ceker, tetap menjadi andalan nya.
Untuk jenis minuman yang disediakan di angkringan ini adalah wedang jahe, jahe susu, teh dan beberapa jenis minuman lainnya seperti kopi Temanggung, Java Arabica, dan kopi Menoreh.
Angkringan Pendopo Ndalem
Angkringan ini bernama Jogja Automotive Community (JAC) yang berada di Jalan Sompilan Nomor 12, Ngasem, Yogyakarta.
Namun, sering orang menyebutnya dengan angkringan ‘Pendopo Ndalem’, yang beroperasi mulai pukul 18.00 hingga 23.30 WIB.
Angkringan ini kental dengan suasana keraton. Cat hijau dan emas mendominasi teras yang menjadi tempat makan di angkringan ini, merupakan warna kebesaran Keraton Ngayogyakarta.
Beberapa aksesori keraton juga diletakkan di dinding, meja, dan sudut ruangan juga menambah syahdu suasana makan para penikmat menu-menu angkringan.
Angkringan ini menyediakan berbagai macam nasi kucing, gorengan dan sate.
Selain itu, juga aneka ragam jajanan pasar mulai dari klepon, onde-onde, kucur, jadah bakar, kipo, bikang dan sebagainya.
Sugeng, salah satu pegawai angkringan Pendopo Ndalem ini mengungkapkan, makanan yang paling laris adalah sate ayam dan nasi teri. Jajanan yang paling banyak disukai adalah klepon. Sementara minuman favorit adalah Wedang Bleduk, yaitu minuman kombinasi sereh, jahe, kayu manis, bunga cengkeh, gula jawa atau susu yang disajikan dalam gelas kecil.
Angkringan Tenda Biru
Angkringan ini sering dikenal dengan angkringan Tenda Biru ‘Pak Met’.
Berbeda dengan angkringan yang lain, angkringan ini jauh dari keramaian kota, tepatnya di sekitar Panggung Krapyak, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewaon, Kabupaten Bantul.
Menu nasi kucing yang ditawarkan terdiri dari tiga varian, yakni nasi kucing ati, pindang dan tempe ditata rapi di depan meja.
Menu lauk juga seperti di angkringan lainnya, yakni sate telur puyuh dan sate usus disajikan dengan rasa manis kecap dan kuah bumbu yang kuat dengan rasa rempah.
Pelanggan yang menyukai rasa pedas dan gurih, bisa menyertakan kuah kuning dengan potongan cabai rawit dengan lauk ayam bersama dengan nasi kucing. Lezat sekali.
Angkringan yang buka setiap Selasa hingga Minggu tersebut juga menyediakan sate jeroan, gorengan bakwan, tahu dan tempe yang selalu disajikan dalam kondisi hangat.
Rasanya yang enak, membuat makanan yang disajikan di angkringan ini sejak mulai buka pukul 16.00 sore, sudah habis tak bersisa ketika menjelang maghrib pukul 18.00 WIB. (Dwi Eppy)
