TELENEWS.ID, JAKARTA – Guna mengantisipasi genangan jelang musim penghujan, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta melakukan perawatan rutin 178 Rumah Pompa.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Juaini Yusuf mengatakan rumah pompa adalah infrastruktur vital dalam pengendalian banjir. Hal ini dikarenakan sebagian daratan di Jakarta berada di bawah permukaan air laut.
“Pemeliharan rumah pompa rutin dilakukan oleh operator agar pompa dapat beroperasi maksimal membantu mengalirkan ke sistem drainase sehingga dapat meminimalisasi terjadinya genangan saat hujan turun,” ungkap Juaini, Jumat (4/12).
Dirinya menjelaskan, saat ini Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta memiliki 478 unit pompa air yang tersebar di 178 rumah pompa. Dan di antara ratusan pompa tersebut ada beberapa yang dilakukan perbaikan atau perawatan secara berkala.
“Dia juga mengingatkan petugas rumah pompa untuk selalu siaga 24 jam,” sebut Juaini.
Menurutnya, dengan kesiapan petugas rumah pompa di lapangan segala kemungkinan terjadi genangan jika hujan deras bisa segera ditanggulangi.
“Kami selalu awasi dan kontrol kesiapan pompa-pompa di lapangan. Menghadapi musim penghujan dan rob kita selalu mengingatkan petugas rumah pompa untuk selalu siaga,” tutup Juaini.
Di lokasi lain, Anggota Fraksi PAN DPRD Guruh Tirta Lunggana meminta kepada Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta untuk segera mempercepat perawatan pompa air.
“Jangan sampai telat dilakukan kontrol sehingga saat musim penghujan banyak terjadi genangan,” ucap Tirta.
Sementara itu Ketua Panitia Khusus (Pansus) Banjir DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani mengatakan, anggaran banjir difokuskan pada pembangunan infrastruktur yang berdampak pada peningkatan kapasitas air tertampung.
“Tidak bosan-bosan saya selaku ketua pansus mengingatkan anggaran harus difokuskan ke pembangunan infrastruktur yang dampaknya meningkatkan kapasitas air yang dapat ditampung,” kata Zita.
Menurut dia, kapasitas sungai eksisting di Jakarta hanya 950 meter kubik per detik, sedangkan rata-rata debit air (banjir) tahunan mencapai 2.100-2.650 meter kubik per detik.
“Jadi fokus di situ,” ucap Zita. (Dng)