TELENEWS.ID – “Artis” Citayam Fashion Week, Jeje Slebew jadi sorotan netizen. Pasalnya remaja wanita yang terkenal dengan jargon “slebew” itu terlihat mengamuk saat diminta foto dengan penggemar. Tak pelak tudingan arogan, sombong dan star syandrome kemudian dialamatkan pada Jeje.
Pasca videonya yang marah-marah dan mengamuk saat diminta foto beredar, Jeje Slebew akhirnya mengeluarkan permintaan maaf. Tak lupa remaja yang sering berada di event Citayam Fashion Week ini mengungkapkan terima kasih pada penggemarnya.
“Jeje cuma mau ngucapin terima kasih banyak buat orang-orang yang di luar sana termasuk fans-fans Jeje. Jeje bersyukur dan bangga sama kalian udah bisa se-kooperatif ini dan selalu jaga Jeje baik jarak jauh dan jarak dekat. Jeje cuma mau minta maaf kalau sampai detik ini Jeje masih ada kesalahan, karena Jeje juga manusia, sama seperti kalian, Jeje masih banyak salah dan dosa,” tulis Jeje dalam unggahan Instagram Stories-nya
Dia juga mengungkapkan keinginan untuk bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. “Doain ya semoga Jeje bisa jadi pribadi yang lebih baik untuk ke depannya. Karna jeje mau mengubah nasib jeje dan juga mau mengubah pola pikir mindset Jeje yang lalu biarlah dibuang dan buka lembaran yang baru,” sambung Jeje Slebew.
Jeje sendiri bisa dibilang sebagai remaja yang mendadak namanya naik daun setelah menjadi model di Citayam Fashion Week. Bahkan Jeje telah memiliki banyak penggemar, yang sempat mengerumuninya dan membuatnya mengamuk.
Bisa dibilang apa yang dialami oleh Jeje adalah salah satu konsekuensi menjadi orang terkenal. Mendadak dikerumuni penggemar dan bahkan kehilangan privasinya.
Dalam generasi dan masyarakat saat ini, hampir semua generasi muda memimpikan sebuah ketenaran. Ketenaran menurut definisi adalah “keadaan dikenal atau dibicarakan oleh banyak orang, terutama karena pencapaian penting.” Seperti banyak selebriti, ketenaran datang disertai dengan peningkatan follower di media sosial, penggemar, dan uang. Ini adalah kehidupan yang sempurna. Setidaknya, itulah yang tampak bagi kita dari luar.
Ketenaran datang dengan banyak perjuangan. Ini termasuk hilangnya privasi, paparazzi, gosip, penguntit, dan tekanan konstan berada di mata publik.
Menurut psikolog dan penulis Pamela Stephenson, “ketenaran sangat buruk bagi kesehatan terutama mental kita” kata Stephenson. “Banyak selebriti berjuang dengan kesehatan mental mereka, termasuk kecemasan, depresi, masalah citra tubuh, dan perjuangan mental lainnya seiring dengan kesehatan fisik mereka” tambahnya.
Kita mendambakan ketenaran dan gaya hidup seperti selebriti, karena dari luar tampaknya sangat menarik bagi mata. Kita berpikir bahwa dengan ketenaran, semua yang kita impikan tentang kekayaan, dikenal dan dilihat, dikelilingi oleh penggemar, memberikan tanda tangan, berfoto selfie dengan penggemar menjadi kenyataan. Namun menjadi terkenal harus dibayar mahal dengan dengan mengorbankan privasi, penghakiman, serta tuntutan dari banyak orang.
Kita akan selalu ingin dikenal dan dilihat oleh orang lain. Tapi daripada mengejar ketenaran dan kebelet viral, kita harus dikenal dan dilihat oleh orang-orang yang sudah kita miliki, bukan melalui penilaian orang asing, penggemar, atau media.
Jangan menghabiskan hidup dengan perasaan sengsara atau tidak puas dengan hidup kita sendiri, hanya karena seorang selebriti memiliki yang “lebih baik” atau “sempurna”. Memiliki ketenaran tidak menjamin kebahagiaan.
Puaslah dengan hidup dan apa yang diberikan kepada kita, dengan cara ini kita tidak akan berpikir untuk menjadi kaya dan terkenal sebagai selebritis yang bahkan mengorbankan hidup dan kebahagiaan kita sendiri. (Yuyun Amalia)
