TELENEWS.ID – Perubahan iklim saat ini bukan isapan jempol saja, bahkan sudah banyak tanda-tanda bahwa Bumi semakin menghangat.
Dilansir dari Badan Meteorologi Britania Raya (Met Office) memperkirakan bahwa ada peluang mencapai 50 persen pemanasan global akan mengalami peningkatan sampai akhirnya membuat suhu Bumi mengalami kenaikan mencapai 1.5 derajat celcius dalam kurun waktu lima tahun lagi.
Meskipun ada beberapa kesepakatan pihak pemimpin negara di Perjanjian Paris, ternyata terdapat prediksi yang salah alias pemanasan suhu Bumi mengalami peningkatan lebih cepat.
Dilansir dari halaman CNBC, dimana peluang peningkatan suhu Bumi secara drastis masih bisa diprediksi. Sayangnya para ilmuwan sendiri telah memprediksi dari kurun waktu lima tahun ke depan tidak ada peluang tingkat pemanasan global yang akan naik mencapai 1.5 derajat celcius di atas level pra industrial.
Dari perkiraan tersebut justru memberi kemungkinan adanya peningkatan mencapai 10 persen di tahun 2017 sampai 2021 hingga akhirnya menjangkau angka lebih besar pada 50% dari tahun 2022 sampai 2026.
Terdapat batasan dimana temperatur Bumi akan meningkat sebanyak 1.5 derajat celcius yang didapatkan dari Persetujuan Paris yang mana masih efektif dan ditandatangani pada 4 November 2016.
Dari isi persetujuan tersebut negara-negara di dalamnya telah sepakat untuk bisa menahan laju kenaikan suhu rata-rata global di bawah suhu 2 derajat celcius ataupun di atas tingkatan masa pra industrialisasi.
Besaran angka tersebut bisa berubah menjadi 1.5 derajat karena ada usulan dari negara berkembang dan kepulauan. Dari sinilah negara-negara tersebut masih menghadapi adanya risiko lebih tinggi jika terjadi peningkatan suhu pemanasan global di atas 1.5 derajat celcius.
Pada dasarnya Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) tepat pada bulan November dimana banyak petinggi dunia juga setuju untuk bisa pertahankan kenaikan suhu di bawah 1.5 derajat celcius.
Dilansir dari pernyataan Dr. Leon Hermanos dari Met Office juga memberi catatan bahwa adanya tingkat karbon dioksida di atmosfer ini masih memberi pengaruh cukup besar karena adanya peningkatan cukup masif di atmosfer.
Dilansir dari halaman BBC pada 12/5/2022 dimana ada dasar level karbon dioksida di lapisan atmosfer yang secara perlahan mengalami peningkatan. Leon juga menghimbau kepada warga dunia mengenai perubahan iklim yang mana harus mengarah ke pengurangan energi fosil dan bisa mengurangi emisi gas buang kendaraan yang juga memberi peran besar terhadap peningkatan kadar karbon dioksida di atmosfer.
Upaya dari pengurangan energi fosil menjadi solusi penting yang harus cepat dilakukan saat ini sebagai satu langkah tepat untuk menghindari kenaikan suhu rata-rata dunia. (Stefanus Bernadi)