TELENEWS.ID – Rumah tangga Vicky Prasetyo dan Kalina Oktarani sepertinya sudah tak mungkin untuk diselamatkan lagi. Keduanya sepakat untuk mengakhiri rumah tangga yang baru seumur jagung itu.
Belum lama ini, Vicky sendiri mengungkapkan alasan mengapa ia bercerai dari ibunda Azka Corbuzier itu. Kata Vicky, perceraian ini terjadi lantaran Kalina tak kuat menahan cemburu terkait kedekatannya dengan teman-teman perempuannya.
“Iya dia minta pisah. Dia udah mulai kayak nggak sanggup,” kata Vicky. “Dia sempat cemburu masalah partner teman aku di sebuah acara. Padahal aku cuma silaturahmi doang, pergilah kita main, makan di warung Korea,” ujarnya tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Sempat muncul kabar teman dekat wanita yang menyebabkan kandasnya rumah tangga Vicky dan Kalina adalah aktris Celine Evangelista. Namun pria yang beberapa kali menikah tersebut tegas membantah rumor itu.
Kandasnya pernikahan Vicky dan Kalina yang disebabkan oleh kebiasaan Vicky yang berteman dengan wanita-wanita cantik di sekitarnya, membuat kita bertanya mengenai batasan berteman dengan lawan jenis setelah menikah. Bahkan Kalina sendiri memutuskan untuk berpisah, lantaran tak sanggup melihat kedekatan sang suami dengan wanita-wanita yang diakuinya sebagai teman itu.
Sejatinya persahabatan dapat menambah pengaruh baik dan positif bagi kehidupan dan pernikahan kita. Tetapi ketahuilah: persahabatan dengan lawan jenis akan menghancurkan pernikahan jika terlalu jauh, terlalu dekat, dan tidak terkendali.
Meskipun persahabatan sesama jenis mungkin mengalami beberapa penyesuaian setelah seseorang menikah, persahabatan jenis itu cenderung lebih mudah dan tidak rumit untuk dipertahankan dan dipelihara daripada persahabatan dengan lawan jenis. Faktanya, ada pertimbangan yang sama sekali berbeda dalam hal memiliki teman lawan jenis setelah seseorang menikah. Salah satunya tentu kekhawatiran pasangan melihat kedekatan yang terjalin dengan teman dekat tersebut.
Dave Willis, penulis buku “The Naked Marriage” memperingatkan bahwa perselingkuhan tak jarang terjadi lantaran adanya persahabatan yang terlalu intim antara mereka yang telah menikah, dengan teman lawan jenisnya.
Menurutnya, ketika seorang pria dan wanita heteroseksual berkomunikasi dan dekat secara konsisten, bukan tak mungkin menumbuhkan perasaan sayang di hati mereka. “Intinya adalah bahwa ketika seorang pria heteroseksual dekat secara konsisten dengan seorang wanita heteroseksual, bukan tak mungkin perasaan di luar persahabatan akan muncul” ujar Dave.
“Dan jika kamu tidak memiliki pembatas yang jelas, perasaan itu dapat membuat persahabatan itu tenggelam sehingga memunculkan perselingkuhan” tambahnya lagi. Selain itu menurut Dave, persahabatan dengan lawan jenis bisa membuat perhatian kita pada pasangan menjadi terbagi.
Sebagai akibatnya, kita justru akan merasa lebih dekat dan nyaman dengan teman kita yang lawan jenis itu. Selai itu lagi menurut Dave, meskipun mungkin tidak ada rasa yang terlibat, tapi persahabatan dengan lawan jenis yang terlalu akrab setelah menikah bisa menimbulkan perasaan insecure dan ketidaknyamanan di hati pasangan.
“Dalam kebanyakan kasus di mana salah satu pasangan memiliki teman lawan jenis yang dekat, pasangan yang tidak terlibat langsung dalam persahabatan ini akan mulai merasakan beberapa tidak nyaman atau kecemburuan” imbuhnya lagi. Sebagai akibatnya, rumah tangga akan menjadi tidak nyaman dan bibit-bibit pertengkaran tak bisa dihindari.
Dave menyebut bukan berarti seseorang yang telah menikah tak boleh punya teman lawan jenis, namun dia mengingatkan bahwa ada banyak batasan yang harus dipenuhi agar persahabatan dengan lawan jenis ini tak merusak rumah tangga dengan pasangan. (Yuyun Amalia)