TELENEWS.ID – Sudah tiga tahun menukangi Leeds United, Marcelo Bielsa rupanya belum fasih berbahasa Inggris. Pelatih kawakan asal Argentina itu pun meminta maaf kepada awak media dan mengakui hal tersebut sebagai kekurangan terbesarnya.
Sejak didapuk sebagai pelatih Leeds United tahun 2019 silam, Bielsa sukses mengangkat kembali derajat klub tersebut dan mengukir sejumlah hasil membanggakan. Musim ini, kiprah Leeds di Liga Primer Inggris bisa dikatakan cukup lumayan.
Klub berjuluk The Whites tersebut saat ini duduk dengan nyaman di peringkat sembilan klasemen sementara dan mampu mengimbangi level permainan tim elit seperti Manchester City, Manchester United dan Liverpool. Mereka juga dipastikan bertahan di Liga Primer Inggris musim depan.
Terlepas dari pencapaian tersebut, Bielsa masih kerap dikritik oleh sejumlah pihak. Pasalnya, pria nyentrik asal Argentina itu masih saja menggunakan jasa penerjemah dalam sesi wawancara ataupun latihan. Bielsa pun angkat suara dan meminta maaf atas hal tersebut.
“Saya mohon maaf kepada mereka yang harus mendengarkan saya, bahwa saya belum belajar bahasa Inggris” aku Bielsa seperti dilansir harian Marca. “Salah satu kekurangan besar saya dalam melalui perjalanan di sepakbola Inggris adalah tidak dapat berkomunikasi dalam bahasa yang digunakan semua orang,” imbuhnya kemudian.
Lebih lanjut, Bielsa juga mengakui bahwa sebagai seorang pelatih, bahasa merupakan alat komunikasi penting yang harus dimiliki agar bisa menyampaikan pesan melalui kata-kata yang diucapkannya. “Butuh waktu lama bagi saya untuk mengatakan sesuatu dari bahasa Spanyol ke bahasa Inggris. Itulah realitas dari saya,” cetus Bielsa melalui penerjemahnya.
Kendala bahasa sesungguhnya bukanlah hal baru bagi para manajer di Liga Inggris. Mantan pelatih Tottenham Mauricio Pochettino juga sempat menggunakan penerjemah kala masih membesut Southampton, namun lambat laun ia bisa menguasai bahasa Inggris dengan cukup fasih.
Pelatih asal Spanyol, Unai Emery juga sempat menjadi bulan-bulanan kala melatih Arsenal karena aksen bahasa Inggrisnya yang terdengar kocak. Kata-kata ‘good ebening’ nya bahkan sempat menjadi meme dan bahan guyonan para netizen untuk waktu yang cukup lama.
Di era sepakbola sebagai ‘sportainment’ atau olahraga hiburan global saat ini, para manajer asing semakin menyadari pentingnya fasih berbahasa Inggris, agar bisa merespon semua pertanyaan awak media dan juga menganalisa pertandingan dengan tepat dan menarik.
Sejumlah manajer top yang dinilai memiliki kemampuan komunikasi dalam bahasa tersebut dengan baik antara lain Juergen Klopp, Pep Guardiola dan Jose Mourinho. (Billy Bagus)