TELENEWS.ID – Dua orang yang paling berpengaruh di Facebook yaitu Mark Zuckerberg selaku COO dan Sheryl Sandberg yang menjabat sebagai COO diberitakan berselisih paham tentang bagaimana cara menangani konten politik khususnya kala Donald Trump masih menjabat sebagai orang nomor satu Amerika Serikat.
Bentrok tersebut terpapar dalam kutipan buku ‘ An Ugly Truth: Inside Facebook’s Battle for Domination’ karya Sheera Frankel dan Cecilia Kang. Buku tersebut mengungkap kesaksian dari karyawan Facebook yang pernah bekerja di perusahaan raksasa media sosial tersebut di seluruh level bisnis.
Kedua penulis tersebut meyakini bahwa Zuckerberg dan Sandberg sedang dalam hubungan yang kurang harmonis. Namun ketika berada di depan khalayak ramai, keduanya tampak sangat professional dan hangat bahkan masih menyempatkan untuk bertemu di beberapa kesempatan.
Padahal Zuckerberg digadang sudah sejalan dengan Sandberg dibandingkan kala pertama kali Sanberg bergabung 13 tahun yang lalu. Cara Sandberg menghandle komunikasi perihal keterkaitan pihak asing di Pemilu AS dan juga Cambridge Analytica dikritik oleh Zuckerberg.
Dani Lever selaku Juru Bicara Facebook memberikan bantahannya atas kutipan yang tertulis di buku tersebut. Lever menuturkan bahwa sang penulis buku menciptakan cerita karangannya sendiri yang diambil dari sejumlah wawancara, komentar dari sejumlah karyawan yang kurang puas dan juga beberapa fakta yang sudah dipilih.
Isi dari buku ini menceritakan tentang bagaimana Sandberg memulai karirnya sebagai orang kepercayaan Zuckerberg untuk menangani kisah politik mengingat dirinya berpengalaman bekerja di Washington.
Namun ketika Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS tahun 2016 lalu, pandangan Sandberg dinilai tidak sejalan lagi dengan Zuckerberg. Sandberg memang dikenal tidak menyukai sosok Trump. Oleh sebab itu Zuckerberg terkadang membuat keputusan politik secara sepihak.
Lever pun membantah tentang rumor yang beredar bahwa Sandberg semakin tidak ‘terlihat’ dalam urusan pengambilan keputusan di perusahaan media sosial ini.
Salah satu kisah yang membuat renggangnya hubungan kedua petinggi Facebook tersebut adalah kala video Nancy Pelosi selaku Ketua DPR AS dimanipulasi menghebohkan jagat Facebook. Sandberg bersikeras jika video tersebut harus dihapus karena melanggar aturan, sementara Zuckerberg kekeh menginginkan agar video tersebut tetap ada di Facebook.
Hal tersebut semakin memperkeruh hubungan antara Sandberg dan Zuckerberg mengingat sang COO sedang berusaha untuk menciptakan hubungan baik dengan sang Ketua DPR.
Tak lama setelah gugatan Trump atas Facebook dilayangkan, kutipan buku tersebut terbit. Seperti diketahui Trump juga menggugat Google beserta CEO Sundar Pichai dan juga Twitter bersama CEO Jack Dorsey.
Trump meyakini bahwa diblokirnya akun media sosial miliknya oleh tiga perusahaan raksasa media sosial tersebut telah melanggar hak Amandemen Pertama. Selain Trump, ternyata ada sejumlah tokoh konservatif yang akunnya juga diblokir oleh ketiga perusahaan media sosial tersebut. (Neidi)
