TELENEWS.ID – Polemik mengenai kelangkaan minyak goreng masih terjadi sampai sekarang ini. Salah satu sosok yang paling disorot sekarang ini adalah Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi yang pada pekan lalu menjanjikan akan mengungkap siapa mafia minyak goreng yang menjadi biang kelangkaan minyak goreng di masyarakat. Namun, hal tersebut urung dilaksanakan, sehingga masyarakat masih harus menunggu setidaknya hingga 1-2 hari kedepan.
“Ini merupakan sesuatu yang kami serahkan ke Kepolisian. Semoga dalam waktu 1-2 hari akan diungkap siapa yang bermain sebagai mafia ini,” ujarnya dalam sebuah unggahan di akun media sosial Facebook pada Senin (21/3/2022) lalu. Lutfi sendiri sudah berjanji kepada Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan masalah minyak goreng ini. Kementerian Perdagangan rencananya akan mengeluarkan kebijakan harga minyak goreng Rp. 14 ribu.
Dua Kali Mengecewakan
Sebelumnya, Muhammad Lutfi membuat kebijakan yang justru semakin membuat rakyat tambah kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng. padahal, sebelumnya, dirinya memastikan bahwa tidak akan mengalami kelangkaan dan harganya murah.
Muhammad Lutfi di hadapan Komisi VI mengatakan bahwa akan mengumumkan siapa mafia minyak goreng yang membuat rakyat kesulitan. Namun nyatanya, hingga kemarin hal tersebut justru tidak ada.
Yang lebih mengherankan, mengapa Muhammad Lutfi berani sesumbar mengatakan akan membuka siapa mafia minyak goreng ini. Padahal, yang seharusnya aparat penegak hukum yang berbicara mengenai siapa sebenarnya mafia minyak goreng ini.
Polri sendiri, pada Senin (21/03/2022) lalu justru belum menerima informasi dari pihak penyidik mengenai penetapan tersangka. Padahal, sejak Januari lalu kepolisian berhasil menggerebek gudang penimbunan minyak goreng di Sumatera Utara yang di dalamnya ada 1,1 juta kilogram minyak goreng.
Ada Apa dengan Muhammad Lutfi?
Kebijakan mencabut HET (Harga Eceran Tertinggi) yang diberlakukan beberapa waktu yang lalu justru membuat masyarakat bingung. Minyak goreng, yang sebelumnya menghilang di pasaran, tiba-tiba kembali muncul, namun dengan harga yang sangat tinggi. Hal inilah yang dinilai sebagai blunder dari pemerintah, yang dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Perdagangan.
Sebagai seorang Menteri, Muhammad Lutfi semestinya fokus dengan tugasnya, yakni mencari solusi supaya harga minyak goreng turun di masyarakat, dan ketersediaan stok di seluruh Indonesia bisa mencukupi. Muhammad Lutfi masih menyalahkan adanya mafia minyak goreng yang bermain selama ini, namun belum berani mengungkap siapa sebenarnya yang bermain. Jadi, ada apa dengan Muhammad Lutfi? (Latief)