
TELENEWS.id, Zimbabwe– Polisi di Gweru, Zimbabwe berhasil menangkap seorang majikan Cina karena menembak dua karyawan yang menuntut gaji mereka.
Laporan dari Zang Xuelin (41) yang merupakan General Manager Reeden Mine di Gweru , diduga menembak dan melukai Wney Chikwaira (31) dan Kennedy Tachiona (39).
Keduanya mendekati Zhang untuk menuntut gaji mereka.
Ketiganya kemudian terlibat perkelahian. Zhang menarik pistol 9mm yang digunakannya untuk menembak dan melukai keduanya.
Setelah laporan kejadian tersebut, Zhang dijemput oleh polisi dan laporannya direkam
Zhang sekarang menghadapi percobaan pembunuhan.
Tachiona menderita beberapa luka tembak. Dia dikatakan dirawat di rumah sakit swasta di Gweru.
Chikwaira dirawat dan dipulangkan dari rumah sakit.
Tambang Reedem terletak sekitar 25 km dari ibukota Midlands Gweru, di sepanjang jalan Matobo.
Melanggar HAM
Masyarakat Lingkungan Hukum Zimbabwe (ZELA) dalam pernyataannya mengatakan, penembakan tersebut merupakan pelanggaran HAM sistematis dan meluas yang dilakukan oleh para pengelola tambang China. China merupakan investor asing terbesar Zimbabwe. Di mana pada 2019, perusahaan China, Tsignchan, menandatangani kesepakatan 2 miliar dolar AS dengan Kementerian Pertambangan Zimbabwe untuk mengekstraksi krom, bijih besi, nikel dan batubara, sumber daya vital.
Setidaknya ada 10.000 orang China di Zimbabwe, dan mayoritas bekerja di sektor pertambangan, telekomunikasi, dan sektor konstruksi.
Kehadiran mereka cukup kontroversial karena banyak isu pelanggaran HAM dan langkah-langkah keselamatan yang buruk bagi pegawai muncul di tambang-tambang yang dikelola China. Pada Februari, sekelompok penambang lokal di provinsi Matabeleland Selatan mengajukan petisi kepada pengadilan buruh untuk memprotes pemecatan mereka oleh majikan mereka dari China.
Sementara itu, pada April lalu, pekerja di operasi penambangan China lainnya mengeluh karena dibayar dengan upah yang rendah dan bekerja tanpa pakaian pelindung. Wakil Direktur ZELA, Shamiso Mutisi mengatakan, banyak kasus penambang China enggan membayar gaji atau memberi pakaian pelindung bagi pekerjanya.
Itu telah menjadi pola dan sistem. Kami memiliki kasus di mana penambang dilecehkan, dipukuli, dan didiskriminasi oleh penambang China,” ujar Mutisi. “Di banyak bagian Afrika, termasuk Zimbabwe, investor pertambangan China telah menunjukkan sejarah keselamatan yang buruk, kesehatan, lingkungan, tenaga kerja, dan standar hak asasi manusia,” tambah Zela dikutip dari CNN. (CNN)