TELENEWS.ID – Dengan iklim Indonesia yang tropis dan cukup panas, perawatan kulit mutlak mendapatkan perhatian ekstra. Salah satunya bagaimana sih kita melindungi kulit kita dari sengatan sinar matahari, yang bisa merusak keindahan dan kesehatan kulit.
Salah satunya yang banyak disarankan oleh dematologis atau ahli perawatan kulit adalah penggunaan sunscreen atau tabir surya. Sayangnya banyak wanita Indonesia yang masih meremehkan sunscreen sebagai bagian dari kosmetik mereka. Banyak bahkan yang berpikir mereka tidak membutuhkan sunscreen, karena beraktivitas di dalam ruangan.
Hanya karena kamu bisa menghabiskan waktu seharian penuh di luar tanpa terkena sengatan matahari, bukan berarti kamu tidak perlu memakai sunscreen. Sunburns atau kulit kemerahan akibat terbakar matahari, bukanlah satu-satunya masalah kerusakan kulit akibat sinar matahari.
Faktanya paparan sinar matahari UVA dan UVB yang berkepanjangan dan tidak terlindungi, dapat menyebabkan beberapa konsekuensi serius apa pun jenis kulit atau warna kulit seseorang. Sebelum memahami konsekuensi dari melewatkan tabir surya, penting untuk diketahui bagaimana radiasi UV bekerja dan mempengaruhi kulit. Radiasi UV berkisar dari panjang gelombang 100 hingga 400 nanometer.
“Tabir surya awalnya diciptakan untuk menangkal sinar UVB karena kami menduga selama bertahun-tahun sinar ini menyebabkan kerusakan akibat sinar matahari dalam bentuk karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa (dua bentuk kanker kulit)” kata Lisa R. Ginn, MD seorang dokter kulit dan ahli bedah laser kosmetik.
“Namun beberapa tahun yang lalu penelitian menunjukkan bahwa sinar UVA, sinar yang kami anggap bertanggung jawab atas kerutan dan penuaan kulit yang dramatis, juga menyebabkan melanoma” tambahnya lagi.
Melihat begitu berbahayanya efek sinar matahari atau sinar UVA dan UVB, maka melewatkan atau tidak memakai sunscreen bisa memicu beberapa masalah kulit, seperti:
- Kanker kulit
Inilah salah satu efek yang paling menakutkan jika kamu tidak pernah sama sekali memakai sunscreen, padahal sering terpapar sinar matahari. Setiap waktu yang dihabiskan di bawah sinar matahari tanpa tabir surya, menempatkan kita pada risiko kanker. Bahkan hanya beberapa kali terkena sunburn matahari dalam hidup, akan meningkatkan risiko kanker kulit. - Kulit menjadi kasar
Kulit terdiri dari tiga lapisan: epidermis, dermis, dan lemak. Lapisan paling dangkal atau epidermis, bertanggung jawab untuk melindungi kita dari sinar matahari. Ketika kita terkena sinar UV matahari, sel-sel kita di bagian bawah epidermis mendorong ke atas sehingga menebalkan kulit. Kondisi ini membuat kulit terasa keras dan kasar. - Wajah menjadi tampak lebih tua
Wajah menjadi salah satu bagian tubuh yang penting dan wajib mendapatkan perlindungan tabir surya. Ini karena wajah menjadi bagian kulit yang paling berisiko terekspos sinar UVA dan UVB. Efek samping lain yang kurang serius tetapi mengkhawatirkan dari melewatkan tabir surya adalah tanda-tanda penuaan dini. Diperkirakan 90 persen penuaan kulit kita disebabkan oleh sinar matahari. Orang yang memakai tabir surya setiap hari dengan setidaknya SPF 15, menunjukkan penuaan kulit 24 persen lebih sedikit daripada mereka yang tidak memakainya.“Tabir surya tidak hanya memiliki tujuan pengobatan, tetapi juga memiliki manfaat kosmetik. Sunscreen adalah salah satu alat terbaik untuk anti-penuaan” ujar Dr. Ginn. - Munculnya noda hitam di kulit
Semakin sering kulit terkena sinar matahari, semakin banyak bintik-bintik yang akan kamu lihat. Ingat sel-sel melanosit yang menyebabkan kulit kita menjadi gelap di bawah sinar matahari? Nah jika melanosit mulai menggumpal, tahi lalat baru atau bintik-bintik hitam akan berkembang di bagian kulit yang terekspos sinar matahari.
Itulah akibat buruk yang bisa terjadi pada kulit, jika kamu tak pernah memakai sunscreen atau tabir surya apalagi saat beraktivitas di luar ruangan. (Yuyun Amalia)