TELENEWS.ID – Sejak lama merkuri dicurigai menjadi salah satu kandungan dalam skincare abal-abal yang banyak dijumpai di pasaran. Sayangnya banyak orang terutama wanita yang abai akan bahaya merkuri ini. Padahal jika dipakai terus menerus tak hanya kulit, tapi organ tubuh juga bisa ikut rusak.
Ginjal juga sensitif terhadap efek merkuri, karena merkuri terakumulasi di ginjal dan menyebabkan eksposur yang lebih tinggi ke jaringan. Kondisi ini memicu lebih banyak kerusakan pada ginjal. Semua bentuk merkuri dapat menyebabkan kerusakan ginjal jika jumlah yang cukup besar masuk ke dalam tubuh.
Laporan WHO mengatakan bahwa salah satu dampak buruk skincare ber-merkuri selain kerusakan ginjal adalah ruam kulit, perubahan warna, jaringan parut, dan penurunan daya tahan kulit terhadap infeksi bakteri.
“Produk pencerah kulit yang mengandung merkuri berbahaya bagi kesehatan dan akibatnya telah dilarang di banyak negara. Namun, ada laporan bahwa produk tersebut masih tersedia untuk konsumen, dan diiklankan di Internet”, kata WHO.
Memang tak bisa dipungkiri keberadaan merkuri pada skincare memberikan efek yaitu kulit menjadi lebih terang dan cerah hanya dalam beberapa kali penggunaan saja. Merkuri dapat bertindak sebagai zat pemutih, dan juga memiliki sifat pengawet.
Merkuri juga merupakan bahan yang murah. Dalam kosmetik, kadar merkuri yang tinggi paling sering ditemukan pada produk yang menjanjikan untuk memudarkan bintik hitam, noda, dan garis halus. “Merkuri adalah bahan yang efektif untuk mencerahkan kulit, dengan hasil yang cepat, tetapi harganya melebihi manfaatnya,” jelas ahli kimia kosmetik Ginger King. “Namun merkuri adalah racun yang dapat merusak kulit dan bahkan organ tubuh”, tambahnya.
Karena itulah ada baiknya mulai dari sekarang kita mewaspadai adanya kandungan merkuri dalam skincare. Namun ahli toksikologi medis Jeffrey Brent, M.D., Ph.D., memang agak sulit untuk mendeteksi kandungan merkuri pada skincare.
“Merkuri tidak memiliki bau, rasa, atau warna tertentu sehingga kamu tidak dapat menentukan apakah suatu produk mengandung merkuri tanpa melakukan analisis kimia secara menyeluruh” kata Brent.
Namun untuk tindak pencegahan, kamu bisa menghindari adanya merkuri pada skincare dengan 3 cara berikut ini:
- Baca labelnya
Jangan malas untuk membaca label kemasan skincare atau kosmetik yang kamu beli ya guys. Jangan beli jika daftar bahan skincare mengandung merkuri atau sinonim berikut: kalomel, Hg, merkuri iodida, merkuri klorida, quicksilver, cinnabaris, atau hydrargyri oxydum rubrum. - Hati-hati dengan produk pemutih dan pencerah kulit
Merkuri digunakan sebagai zat pemutih kulit karena menghambat produksi melanin, yang memberi warna pada kulit dan dapat digunakan untuk menghilangkan bintik-bintik, noda dan kerutan. Merkuri adalah bahan umum yang ditemukan dalam krim pemutih kulit dan sabun di seluruh dunia karena efek pemutihnya. Karena itulah waspadai produk yang menjanjikan kulit lebih cerah dan putih terutama dalam waktu yang super singkat. - Jauhi produk yang tidak mencantumkan bahan pembuatnya
Undang-undang mengharuskan produsen untuk mencantumkan bahan pada label semua kosmetik, dan label yang hilang mungkin merupakan tanda bahwa suatu produk dipasarkan secara ilegal. Karena itulah sebaiknya kamu tidak membeli krim kiloan atau krim tanpa memiliki daftar kandungan bahan di dalamnya. - Lebih baik beli skincare dengan label BPOM
Jika kamu benar-benar masih ragu, pakai saja skincare yang sudah memiliki label BPOM pada kemasannya. Ini karena BPOM sendiri sudah melarang penggunaan merkuri pada kosmetik, skincare, sabun dan produk perawatan kulit lainnya. Jika ragu kamu bisa melakukan pengecekan nama produk di situs resmi BPOM. (Yuyun Amalia)