TELENEWS.ID – Pembangunan Jakarta International Stadium sudah selesai dilakukan, dan juga soft opening stadion tersebut sudah diselenggarakan. Namun, ada beberapa pertanyaan dari masyarakat mengenai kegunaan stadion ini. Apakah nantinya bisa digunakan oleh Persija untuk berlaga di Liga 1 musim 2022/2023? Mengingat, Persija Jakarta adalah satu-satunya tim yang mewakili Provinsi DKI dalam kasta sepakbola tertinggi di Indonesia ini.
Berawal dari Penggusuran Stadion Lebak Bulus
Stadion Lebak Bulus, sudah menjadi tempat kelahiran dari Persija Jakarta sejak awal. Stadion yang dibangun pada tahun 1987 lewat Bakrie Group tersebut akhirnya harus digusur karena akan digunakan untuk pembangunan MRT. Banyak kenangan yang membekas dari pemain dan juga para The Jakmania di stadion tersebut.
Stadion Lebak Bulus dikenal sebagai Sarang Macan untuk tim lawan, tidak terkecuali bagi rival bebuyutannya, Persib Bandung. Pada musim 2005 yang lalu, Persib Bandung tidak berani untuk bertanding di Lebak Bulus karena faktor keamanan para pemain dan ofisialnya. Saat itu The Jakmania sudah memenuhi stadion untuk menyaksikan El Clasico Liga Indonesia.
Informasi mengenai penggusuran stadion ini sudah terdengar sejak tahun 2008 silam, di mana saat itu Badan Liga Indonesia meminta Persija untuk pindah ke Stadion Gelora Bung Karno. Namun, realisasi penggusuran stadion ini dilakukan pada tahun 2015 untuk dijadikan Depo MRT.
Stadion yang memiliki kapasitas 15.000 tempat duduk itu akhirnya dibongkar, dan Persija untuk sementara waktu menggunakan Stadion Gelora Bung Karno untuk mengarungi Liga 1 sejak tahun 2015.
Tidak Ada Homebase, Persija Menjadi Tim Musafir
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan dan Olahraga mencari stadion pengganti Lebak Bulus. Terdapat dua calon tempat homebase untuk Persija yakni di kawasan Ulujami dan juga di Jakarta Utara. Namun, kawasan Jakarta Utara akhirnya dipilih untuk pembangunan stadion yang awalnya bernama Stadion Persija, kemudian Stadion BMW dan terakhir berganti nama menjadi Jakarta International Stadium (JIS).
Manajer Persija, Ardhi Tjahjoko dalam wawancaranya pada tahun 2019 mengatakan bahwa Persija membutuhkan tempat yang representatif untuk melakukan latihan dan juga menjalani pertandingan. Sebelum memiliki kepastian homebase, Persija dikenal sebagai Tim Musafir yang berpindah-pindah stadion.
Beberapa stadion yang sempat dijadikan Homebas oleh Persija selain Gelora Bung Karno adalah Stadion Madya, di Jakarta Utara, kemudian Stadion Patriot Candrabhaga yang ada di Bekasi. Persija seolah menjadi macan yang tidak memiliki habitat asli dalam mengarungi sisa pertandingan di Liga 1. Karena faktor itu jugalah, Prestasi Persija Jakarta sempat menurun.
Stadion JIS Belum Tentu Digunakan Persija
Setelah Stadion JIS rampung, kini masyarakat pecinta sepak bola, khususnya Persija memiliki masalah baru yakni penggunaan JIS sebagai Homebase Persija. Presiden Klub Persija Jakarta, Mohamad Prapanca belum bisa memastikan apakah JIS bisa digunakan oleh Persija atau tidak.
Ketidakpastian dalam penggunaan Stadion JIS untuk homebase Persija ini dikarenakan adanya masalah kontrak antara Manajemen Persija dan juga Jakpro sebagai pihak pengelola.
“Contohnya, andai mahal karena harus untuk menutup return of investment-nya Jakpro, yang nantinya harus dikorbankan The Jakmania (suporter Persija-red). Kami tidak mau seperti itu. Kami mesti mencapai harga tertentu yang menguntungkan semua pihak. Itu yang sedang kami negosiasikan,” tutur Prapanca.
PT LIB juga akan melakukan verifikasi terhadap standar stadion yang akan digunakan untuk menjalani musim 2022/2023 nanti. Persija sekarang ini sudah menjadi tim dengan standar AFC, sehingga untuk penggunaan stadionnya pun tidak bisa sembarangan. Jika memang nantinya antara Manajemen Persija dan Jakpro sudah menemui kata sepakat, dan PT LIB selaku operator Liga 1 memberikan persetujuan hasil verifikasinya, maka JIS sudah resmi menjadi homebase Persija.
Sementara ini, Persija Jakarta masih mengajukan Stadion Utama Gelora Bung Karno atau Stadion Candrabhaga, Bekasi sebagai Homebase Liga 1 2022/2023 sambil menunggu kepastian kontrak antara Manajemen Persija dan juga Jakpro. (Latief)