TELENEWS.ID – Bos antivirus McAfee, John McAfee, ditemukan tewas di dalam penjara Barcelona dengan dugaan bunuh diri setelah pengadilan Spanyol memutuskan untuk mengekstradisi dirinya ke Amerika Serikat terkait tuduhan penggelapan pajak.
Mossos d’Esquadra sebagai kepolisian regional Catalan mengungkapkan bahwa pria 75 tahun itu meninggal dunia di penjara Brians 2 dekat Barcelona pada Rabu malam (23/6/2021).
Kemudian departemen kehakiman Catalan mengatakan bahwa petugas penjara dan petugas medis telah melakukan upaya maksimal untuk menyelamatkan nyawa McAfee, namun tidak berhasil. Dan saat ini, staff kehakiman sedang menyelidiki penyebab kematiannya.
Sedangkan dilansir Reuters, pengacara McAfee mengatakan kliennya itu tampak gantung diri di sel penjaranya.
Sedikit mengulas perjalanan hidupnya, John McAfee lahir di Inggris pada tahun 1945 dan dikenal pada era 1980an setelah merilis McAfee VirusScan melalui perusahaan McAfee Associates.
Dia adalah seorang programer jenius dan bisnisnya berkembang pesat dengan nilai miliaran dolar. Namun pada 1994, dia meninggalkan perusahaan tersebut.
McAfee mencapai kejayaan tertinggi pada tahun 2007 saat nilai kekayaannya mencapai $100 juta, namun karena krisis keuangan pada 2007-2008, nilainya berkurang drastis.
Di dunia teknologi sendiri, John McAfee dikenal sebagai sosok yang kontroversial semasa hidupnya. Dan berikut ini adalah segala kontroversi yang melibatkannya.
Pembunuhan
2012 silam, publik dibuat heboh oleh John McAfee karena salah salah satu tetangganya ditemukan tewas dan McAfee disebut-sebut sebagai ‘orang yang berkepentingan’ dalam kasus tersebut.
Terlebih lagi, McAfee meninggalkan Amerika Serikat setelah peristiwa itu dan ditetapkan sebagai buron. Lalu saat diringkus dan diinvesitigasi, dia mengungkapkan alasan ‘melarikan diri’ sebagai bentuk menjaga keselamatan diri dan akhirnya dia tak terbukti terlibat dalam kasus yang dimaksud.
Akan tetapi itu bukanlah kasus pertama yang menjeratnya, karena di tahun yang sama, dia harus berurusan dengan petugas hukum terkait kepemilikan senjata api ilegal.
Kepemilikan amunisi dan senjata berkaliber tinggi
Pada tahun 2019, tepatnya di bulan Juli, petugas hukum di Puerto Plata, Republik Dominika, menangkap John McAfee dan rombongannya di kapal pesiar karena dicurigai membawa senjata dan amunisi berkaliber tinggi. Hal itu membuat mereka ditahan selama empat hari dan dibebaskan setelahnya.
Mengemplang pajak
Pada tahun yang sama, John McAfee secara terbuka tak mau membayar pajak selama bertahun-tahun karena menurutnya hal itu adalah ilegal. Karena kasus tersebut, Kementerian Hukum AS mengekstradisi McAfee setelah ditangkap di Spanyol.
Hoax
Pada Agustus 2020, John McAfee menyebarkan hoax atau berita bohong melalui postingan di akun Twitter-nya dan mengaku ditangkap di Norwegia selama pandemi Covid-19. Dia mengatakan bahwa penangkapan dirinya terkait penggunaan celana dalam wanita sebagai masker dan menolak menggunakan masker yang sesuai protokol kesehatan.
Di postingan itu, dia menunjukkan gambar mata memar yang diakibatkan penangkapan. Namun setelah ditelusuri, gambar dari penangkapan itu menunjukkan seragam polisi dalam bahasa Jerman.
Kemudian kepolisian Augsburg (Jerman) mengungkapkan bahwa gambar yang beredar adalah saat McAfee tidak bisa memasuki Jerman.
Penipuan mata uang kripto
Pengadilan New York, Amerika Serikat, mendakwa John McAfee dan dan pengawalnya Jimmy Gale Watson Jr terkait kasus konspirasi penipuan dan pencucian uang menggunakan mata uang kripto (cryptocurrency).
Keduanya dituruh mempromosikan cryptocurrency ke semua follower Twitter McAfee untuk menaikkan harga dan kemudian uang itu diduga dijual kembali sehingga mereka mendapat jutaan dolar.
Namun karena John McAfee sedang dipenjara di Spanyol, dia dan juga pengawalnya itu belum bisa memberikan keterangan atas tuduhan tersebut. (Dhe)