TELENEWS.ID – Bursa pencalonan Kapolri kian mengerucut hingga jabatan bintang 3 berpangkat Komjen. Nama-nama calon pengganti Kapolri Idham Azis pun mulai muncul. Tapi satu yang paling santer dibicarakan menjadi calon kuat yang akan mengepalai Polri mulai 1 Januari 2021 nanti.
“Saat ini menurut kami ada tiga nama besar, dua yang berada di dalam Struktur Polri dan 1 di luar struktur. Dari nama-nama ini Presiden Jokowi akan memilih satu nama yang akan diserahkan ke DPR agar bisa dilakukan uji kepatutan oleh Komisi III.DPR pasca reses di 11 januari 2021 mendatang,” jelas Koordinator Sekretariat Nasional Indonesia Maju (Seknas IM) Rusdi Ali Hanafia.
Komjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H., yang kini tengah menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diduga kuat akan mendapatkan mandat sebagai Kapolri mulai 2021 menggantikan Idham Azis.
Nama Boy Rafli Amar muncul bersama dua nama jenderal polisi lain, yaitu Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono dan Kabaharkam angkatan 1989, Komjen Pol Agus Andrianto.
Lahir di Jakarta, 25 Maret 1965, Boy Rafli Amar berasal dari keturunan Solok dan Kota Gadang Sumatera Barat. Boy Rafli juga sempat diangkat sebagai kepala kaum suku Koto, nagari Koto Gadang, Agam, pada 2013 dan memiliki gelar Datuak Rangkayo Basa.
Boy Rafli Amar merupakan jebolan AKABRI Kepolisian tahun 1988 dengan pangkat Letnan Dua Polisi (Letda Polisi). Ia menapaki karir dengan pangkat Letnan Satu Polisi (Lettu Polisi) di tahun 1991 dan sudah berpangkat Kolonel di tahun 1999. Ia juga sempat ditugaskan ke Bosnia sebagai Wakil Komandan Kontingen Garuda XIV saat menjabat sebagai kolonel.
Perjalanan karir Boy Rafli Amar mirip dengan Tito Karnavian, eks Kapolri tahun 2016-2019, yang melejit sejak menjabat sebagai Kapolda Papua. Boy Rafli Amar yang memiliki pengalaman di bidang reserse ini juga sering dikenal sebagai humas Polri.
Menurut Staf Pengajar Universitas Tarumanagara Dr Urbanisasi, sosok humanis Boy Rafli dan kemampuan komunikasinya ke segala lini merupakan kualitas penunjang yang membuatnya layak menjadi Kapolri.
“Hal ini merupakan modal sekaligus prestasi Komjen Boy Rafli ketika Menjadi Kadiv Humas Polri,” jelas Dr. Urbanisasi pada Senin (21/12/2020).
Lebih lanjut, Dr. Urbanisasi menjelaskan salah satu prestasi terbaik Boy Rafli sebagai perwira polisi adalah ketika bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror dan menangani kasus terorisme berskala internasional, yakni bom Bali.
Untuk diketahui, proses pencalonan Kapolri mengikuti prosedur baku yang mengacu pada pertimbangan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi Polri (Wanjakti).
Nama calon Kapolri yang akan diusulkan ke Presiden Jokowi, menurut Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, sudah ada. Meski begitu, Kompolnas Poengky Indarti enggan menyebut nama kandidat tersebut.
Nantinya, Kompolnas akan menyerahkan lebih dari satu nama calon untuk dipilih Presiden. Kemudian, dengan hak prerogatif Presiden, beliau akan mengirim nama calon Kapolri terpilh untuk kemudian disetujui oleh DPR.
Dari informasi yang beredar, sedikitnya ada 10 nama perwira tinggi dengan pangkat Komjen yang sedang digodok Wanjakti sebagai calon kandidat Kapolri.
Enam orang di antaranya merupakan Komjen di internal Polri dan empat lainnya bertugas di luar struktur Polri. Namun nama Boy Rafli Amar menjadi kuda hitam yang kuat dugaan akan menduduki Kapolri, menggantikan Idham Azis yang akan pensiun pada 1 Februari 2021 mendatang.
