TELENEWS.id, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menilai program kartu prakerja dalam bentuk pelatihan online kepada warga yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid -19 tidak tepat dan tidak efektif.
Gus Yaqut sapaan akrabnya mengaku pelatihan itu hanya membuang-buang anggaran. Pasalnya saat ini masyarakat dan mereka yang kehilangan pekerjaan karena dampak pandemi Covid-19, membutuhkan bantuan langsung tunai (BLT) untuk bertahan hidup.
“Saat ini rakyat dan karyawan yang kehilangan pekerjaan butuh bantuan untuk hidup, seperti bahan makanan, bukan pelatihan online, ” kata Gus Yaqut dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/4/2020).
Dia menyebutkan anggaran Rp 20 triliun yang dikeluarkan untuk program kartu prakerja sangat besar.
Ia mengungkapkan, bahwa anggaran itu lebih baik diberikan untuk membantu rakyat bertahan hidup selama masa pandemi.” Misalnya bahan-bahan pokok atau uang tunai, ” jelasnya.
Menurutnya penerima pelatihan dalam program kartu prakerja juga rata-rata yang sudah mempunyai keahlian.
“Kalau saat ini yang mendesak dibutuhkan bukan pelatihan atau pembinaan, tapi bantuan yang langsung dirasakan oleh rakyat, ” ucapnya.
Lebih jauh, dia mengatakan bahwa program yang merupakan janji kampanye Presiden Jokowi itu, sebaiknua digunakan untuk bantuan guru ngaji dan kiai-kiai di kampung-kampung.
“Para guru ngaji dan kiai-kiai di kampung -kampung hanya dapat honot sekedarnya saja. Mereka juga terkena dampak Covid-19, karena harus dirumah dan tidak bekerja, ” imbuhnya.
Selain itu, ia mempertanyakan keterlibatan Skill Academy by Ruangguru sebagai salah satu mitra pelatihan online. Karena salah satu pendiri perusahaan itu ada Belva Syah Devara menjabat sebagai staf khusus Presiden Jokowi.
Menurut dia, posisi Belva sebagai pendiri Ruangguru sekaligus pembantu Jokowi saat ini akan memicu tumpang tindih kepentingan.
“Kalau pelatihan online tetap dipaksakan, justru makin membenarkan dugaan publik tentang adanya konflik kepentingan,” ujarnya.
Bahkan, dia meminta agar pemerintah memutus kontrak kerja sama dengan sejumlah perusahaan mitra kartu prakerja.
Dia menambahkan, bahwa anggaran dari program kartu prakerja lebih baik dialihkan ke bantuan sosial.