TELENEWS.ID – Pandemi Covid-19 di seluruh dunia sudah mulai mereda serta bisa dikendalikan. Bahkan sudah banyak negara yang menganggap covid-19 sebagai endemi dan hidup berdampingan. Pencegahan, protokol kesehatan serta penanganan pasien covid sudah bisa dilakukan dengan cepat dan mencegah kematian. Namun ada wabah penyakit lain yang kembali membahayakan manusia, yaitu monkeypox atau cacar monyet. Otoritas Kesehatan Eropa, Amerika Serikat dan Australia sudah mulai kewalahan dengan menjangkitnya penyakit ini di beberapa daerah.
Di Eropa sendiri, warga yang terjangkit ditemukan di Inggris, Spanyol, Portugal, Perancis, Italia, Swedia dan Jerman. Mengutip dari CNBC International, Inggris sendiri sudah mengalami wabah ini sejak 7 Mei 2022 dan sudah ada 20 kasus. Selain itu sudah ada 13 kasus terbaru yang terkonfirmasi cacar monyet di Israel.
Cacar monyet merupakan penyakit yang berasal dari virus yang sebenarnya tidak terlalu parah jika menjangkit tubuh manusia. Pada zaman dulu, penyakit ini banyak ditemukan menjangkit warga Afrika Tengah dan Afrika Barat. Virus cacar monyet ini pertama kali dikenal pada tahun 1958 yang menjangkiti seekor monyet di penangkaran. Pada tahun 1970, kasus cacar monyet ditemukan sudah menjangkiti manusia. Setelah itu penyakit ini dinyatakan menghilang, namun pada tahun 2017 sampai 2022 ini, sudah ditemukan 450 kasus di berbagai negara yang positif terkena cacar monyet.
Cacar monyet merupakan penyakit menular dengan kontak dekat dengan orang lain, hewan dan benda. Penyebaran virus ini juga terjadi pada manusia melalui kulit yang terluka, saluran pernafasan, mata, hidung dan mulut. Penularan antarmanusia terjadi melalui saluran pernafasan saat melakukan komunikasi jarak dekat dan bersentuhan. Sedangkan penularan dari hewan ke manusia terjadi melalui sentuhan, cakaran, dan gigitan yang menyebabkan luka.
Gejala dari seseorang yang menderita cacar monyet adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, bengkak pada beberapa bagian tubuh. Setelah penderita mengalami demam, penderita akan mendapatkan ruam pada bagian tubuh seperti muka, telapak tangan dan telapak kaki. Namun ruam ini bisa hilang dengan sendirinya selama dua sampai empat minggu ke depan.
Seperti hal nya covid-19, cacar monyet juga sampai saat ini belum memiliki pengobatan pasti yang dapat menyembuhkan. Penderita cacar monyet akan langsung diisolasi seperti layaknya penderita covid-19 untuk menjalani perawatan dan mencegah penularan. Namun sudah ada vaksinasi pencegahan cacar monyet itu sendiri.
Pada zaman dulu, penderita cacar monyet di Afrika Tengah dan Afrika Barat akhirnya meninggal karena belum adanya pengobatan seperti sekarang ini. Namun untuk saat ini otoritas kesehatan dunia menyatakan bahwa dengan sudah canggihnya pengobatan sekarang, cacar monyet tidak akan membahayakan bagi hidup penderitanya. (Angela Limawan)