TELENEWS.ID – Nama Dea Onlyfans menjadi perbincangan publik, lantaran diamankan oleh pihak berwajib atas dugaan pornografi dan pornoaksi. Wanita bernama asli Gusti Ayu Dewanti ini diamankan oleh Polda Metro Jaya atas aksinya di situs dewasa, Onlyfans.
“Kami baru saja mengamankan atau pernah dengar atau sering lihat bahkan dengan situs Dea OnlyFans,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis pada Jumat, 25 Maret 2022.
Penangkapan Dea ini membuat namanya menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Selain karena aksinya yang menjadi konten kreator di Onlyfans, masa lalu Dea yang diduga sebagai pelaku cyberbullying juga mencuat ke permukaan.
Pasalnya beberapa orang yang mengaku sebagai korban Dea muncul, dan mengungkapkan perilaku kurang baik yang dilakukan olehnya. “Dea Onlyfans? Maksudmu Gusti Ayu Dewanti tukang bully, trouble maker, dan hypocrite itu. Yang branding diri Feminis/women support woman/anti bullying, tapi sendirinya tukang bully orang?” tulis seorang netizen di Twitter.
Dea sendiri sebelum ditangkap, menanggapi hal ini dan mengaku meminta maaf atas apa yang ia lakukan dulu. “Selamat siang kak Tita, aku minta maaf sebesar-besarnya atas apa yg pernah aku perbuat dulu krn aku gak bijak dan terlalu gegabah ya kak,” tuturnya.
“Aku terima segala konsekuensinya karena kebodohanku dimasa lalu, gak jd pembenaran jg walau wkt itu aku masih 15 tahun,” akunya lagi.
Cyberbullying menjadi hal yang sering kita temui di era media sosial seperti sekarang ini. Saat kamu mengalami cyberbullying, terkadang kamu merasa tidak ada orang lain yang mengerti dan seperti tidak ada tempat untuk meminta bantuan.
Tapi kamu harus tahu bahwa kamu tidak pernah sendirian dalam menghadapi cyberbullying. Jika kamu bertanya-tanya bagaimana cara menghadapi cyberbullying, beberapa tips ini bisa kamu coba
- Jangan langsung merespon dengan emosi
Tujuan dari pelaku cyberbullying adalah untuk mengganggu, mengecewakan atau membingungkan korbannya; sehingga mereka bereaksi secara emosional. Jika kamu mengalami cyberbullying, ingatlah bahwa pelaku ingin melihat responmu. Jika seseorang mengatakan sesuatu secara online, menandai kamu di foto yang tidak kamu sukai, atau biasanya melakukan sesuatu yang tidak baik; jauhkan ponselmu selama satu jam atau lebih. Luangkan waktu itu untuk memberi diri kamu jarak emosional untuk memikirkan cara terbaik meresponnya. - Ketika ingin menanggapi, pastikan kamu sudah tenang dan stabil
Jika kamu sudah yakin tidak lagi terpengaruh emosi dan tenang, kamu bisa mencoba untuk mengkonfrontir pelaku bullying. Dengan menggunakan bahasa yang tenang dan netral, cobalah untuk menyelesaikan situasi dengan orang tersebut tanpa membiarkannya mengganggu. - Ambil screenshoot bila perlu
Tangkapan layar adalah cara terbaik untuk melaporkan kejadian perundungan siber. Ini untuk jaga-jaga, jika orang yang melakukan cyberbullying menghapus komentar atau foto mereka, saat kamu mulai berani speak up dan bicara. Tangkapan layar memastikan kamu selalu memiliki salinan bukti dari perilaku mereka. - Jangan sering-sering buka sosmed
Kamu selalu dapat membatasi waktu menggunakan media sosial, hingga beberapa jam sehari. Dengan begitu efek cyberbullying tak terlalu signifikan, dan kamu dapat beristirahat dari dunia online untuk menjaga diri sendiri. - Block and report
Jika para pelaku tak juga jera, saatnya kamu melakukan report dan block pada mereka. Dengan ini, para pelaku tak akan memiliki akses padamu lagi. Namun jika cyberbullying mereka sudah sangat meresahkan dan membuatmu ketakutan serta merasa terancam, tak ada salahnya untuk mempertimbangkan tindakan hukum untuk mereka. (Yuyun Amalia)