TELENEWS.ID- Mungkin sebagian besar pecinta dan penikmat musik tidak asing dengan Michael Buble. Namanya melejit dari album ‘It’s Time’ dan ‘Call Me Irresponsible’.
Penyanyi kelahiran 9 September 1975 asal Kanada ini memulai karirnya di usia 18 tahun. Buble merupakan salah satu kontestan bakat lokal di Kanada.
Dalam ajang tersebut ia terkena diskualifikasi karena dirinya masih di bawah umur. Pihak organizer Bev Delich selaku pelaksana acara, akhirnya memasukan Buble pada ajang pencarian bakat di Kanada.
Baca Juga : Di Balik Kesuksesan Karya dan Prestasi Boyband BTS
Dari situlah Buble memenangi ajang pencarian bakat tersebut. Di tahun 2000, Buble memulai debutnya di industri musik.
Lewat lagu bertajuk ‘I’ve Never Been in Love Before’ dan ‘Dumb ol’ Heart’, Buble meraih dua penghargaan di Genie Award. Kedua lagu tersebut, dibuat untuk soundtrack film layar lebar Here’s to Life.
Pada tahun berikutnya, Buble mengeluarkan album independen yang berjudul ‘Babalu’. Dari album ‘Babalu’ namanya perlahan meroket. Hingga ia diundang oleh mantan Perdana Menteri Kanada, Brian Mulroney untuk hadir di acara pernikahan puterinya, Caroline.
Meskipun popularitasnya berada di atas, penyanyi solo bergenre jazz ini terus produktif membuat karya. Hingga musisi senior, David Foster melirik karya dan prestasi Buble.
David Foster mengajak Buble untuk melebarkan sayapnya di kancah internasional, khususnya di Los Angeles. Tepat di tahun 2003, debut album pertamanya dirilis dengan tajuk ‘Michael Buble’.
Album pertamanya laris di pasar musik internasional. Dengan langsung masuknya ke dalam 10 besar album terpopuler, hal tersebut membuktikan pencapaian terbaik Buble. Beberapa negara menempatkan Buble di peringkat pertama tangga musik terpopuler seperti Kanada, Inggris Raya, Afrika Selatan dan Australia.
Tidak hanya itu, ia pun sukses masuk 50 besar dalam tangga lagu Billboard 200. Oleh karena itu, kesuksesannya tersebut membawa Buble tur keliling dunia untuk mempromosikan albumnya. Tur tersebut bernama ‘Michael Buble: Live in Concert’ yang diadakan pada tahun 2004.
Tidak berhenti sampai di situ, Buble terus membuat tur lanjutan seperti ‘It’s Time Tour’ (2005-2006), ‘Irresponsible Tour’ (2007–08), ‘Crazy Love Tour’ (2010-2012), dan ‘To Be Loved Tour’ (2013).
Ia pun produktif membuat single dan album terbaru setiap tahunnya. Hingga, Buble seringkali mendapatkan nominasi dan menyabet banyak penghargaan.
Namun, di tahun 2016 Buble memutuskan rehat dari profesi yang melambungkan namanya. Keputusan ini bukan tanpa alasan bagi Buble. Pasalnya, ia lebih fokus pada penyembuhan puteranya, Noah, yang terjangkit kanker liver. Tentu cukup haru dengan apa yang diputuskan Buble.
Ia menyatakan, jika keluarga menjadi prioritasnya. Dan, ia merelakan karirnya di dunia musik dibanding kehilangan anggota keluarganya.
Buble mengaku tidak peduli akan hingar bingar profesi yang ia lakukan selama ini. Buble menegaskan, musik hanyalah bonus, yang terpenting anak-anaknya sehat.
Dewi fortuna memberikan kabar baik untuk Buble. Di pertengahan tahun 2019, Noah yang berusia enam tahun itu didiagnosa sudah bebas dari kanker.
Tak lama, Buble pun memutuskan kembali terjun ke industri musik. Ia pun mengisi berbagai event dan tidak sedikit fans yang merindukan penampilannya.
Seperti salah satunya, Buble terlibat dalam konser virtual ‘One World: Together At Home’. Konser yang diadakan April 2020 lalu, bekerjasama dengan WHO serta puluhan artis dunia.
Kembalinya Buble di panggung tarik suara ini jelas memberikan suka cita untuk fans maupun penikmat musik dunia. Terlebih, ia identik dengan penyanyi yang selalu menyambut datangnya hari raya Natal dengan lagu-lagunya. (Dion)