TELENEWS.ID – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo meninggal dunia pada Jumat, (01/07/2022) pada pukul 11.10 WIB. Tjahjo meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta.
Menurut keterangan Politikus PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno, Tjahjo meninggal dunia akibat komplikasi infeksi paru-paru, diabetes dan asam urat yang ia derita. Namun Hendrawan menyebutkan awalnya almarhum drop lantaran mengalami kelelahan hebat.
“Awalnya kecapekan, letih, pekerjaan yang berat. Kemudian setelah jatuh sakit komplikasi, ada paru-paru, diabetes, asam urat. Orang sakit kan komplikasinya berarti multi organ ya,” papar Hendrawan.
Jenazah menteri berusia 64 tahun itu kemudian dimakamkan di secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Kelelahan dan kecapekan seperti yang dialami oleh almarhum Tjahjo Kumolo terkadang sering disepelekan banyak orang. Padahal menurut medis, kelelahan kronis yang diabaikan bisa berakibat sangat fatal bagi kesehatan seseorang.
Kelelahan dapat digambarkan sebagai keadaan lelah, yang sering kali diakibatkan oleh terlalu banyak bekerja secara mental atau fisik. Kelelahan dapat memiliki beberapa efek yang cukup berbahaya dari berkurangnya konsentrasi hingga lekas marah, pengambilan risiko yang sembrono, kualitas kerja yang buruk, dan bahkan tertidur di belakang kemudi.
“Sindrom kelelahan kronis terjadi ketika mekanisme pengiriman energi dalam tubuh turun, atau energi digunakan oleh sistem kekebalan untuk, katakanlah, melawan infeksi kronis,’ begitu penjelasan Dr. Sarah Myhill, penulis ‘Diagnosis and Treatment of Chronic Fatigue Syndrome and Myalgic Encephalitis’.
Karena itulah jika kamu mengalami beberapa tanda berikut ini, kamu harus mewaspadai gejala kelelahan kronis yang sebaiknya tak boleh diabaikan.
- Bibir dan kulit kering
Jika bibirmu pecah-pecah, kulitmu bersisik, dan kamu sering menderita sakit kepala; dehidrasi mungkin menjadi penyebabnya. Jika kamu sering merasakan ini ditambah tubuh yang terasa letih, maka kamu harus waspada. “Kamu akan merasa lebih lelah saat dehidrasi,” kata Michael J. Breus, PhD, ahli dalam gangguan tidur klinis. “Jika kamu terus-menerus minum atau mengalami kulit dan bibir kering, kamu mungkin berurusan dengan tingkat hidrasi yang dapat menyebabkan kelelahan” tambahnya. - Pikiranmu kacau
Sulit konsentrasi, tidak bisa berpikir jernih dan sulit mengambil keputusan juga bisa merupakan gejala kelelahan; yang salah satunya diakibatkan oleh kurangnya waktu tidur. Otak membutuhkan tidur seperti mobil membutuhkan bensin. “Tubuh menggunakan tidur untuk menstabilkan ketidak-seimbangan kimia, untuk menyegarkan area otak yang mengontrol suasana hati dan perilaku, dan untuk memproses ingatan dan pengetahuan yang dikumpulkan sepanjang hari,” kata Dr. Wayne Scott Andersen, MD. - Kamu stress dan sulit tidur
Jika kamu merasa stress, frustrasi dan sulit untuk mengendalikan emosi; bisa tubuh sedang memberikan tanda bahwa kamu sedang mengalami kelelahan. Kondisi ini semakin parah karena kamu juga jadi sulit tidur, meski tubuh merasa letih dan capek. Menurut penelitian, kelelahan secara signifikan berkorelasi dengan durasi tidur, waktu yang dihabiskan untuk terjaga di malam hari dan efisiensi tidur, serta ketegangan dan kesulitan terkait tidur serta depresi dan kecemasan. - Mendadak ingin selalu makan junk food
“Semakin lelah seseorang, semakin mereka menginginkan makanan tinggi lemak dan tinggi karbohidrat,” kata dokter Breus. Menurutnya ini adalah mekanisme pertahanan saat kortisol atau hormon stress melonjak tinggi. Untuk mengurangi kortisol, otak akan sering mencari neurotransmitter serotonin yang membuat tubuh relaks salah satunya melalui makanan manis dan tinggi karbohidrat. - Kesulitan melakukan olahraga rutin
Jika kamu biasa melakukan olahraga 1 jam sehari namun mendadak merasa lelah setelah melakukannya hanya 20 menit saja, itu juga merupakan suatu tanda kelelahan yang tak boleh disepelekan. “Olahraga membutuhkan fokus mental serta aktivitas fisik,” kata dokter Andersen. “Jika otak melambat karena tidak cukup istirahat, kemampuan seseorang untuk berolahraga akan terbatas” tambahnya lagi. (Yuyun Amalia)