TELENEWS.ID – Berita kurang mengenakkan datang dari personel boyband asal Korea Selatan, BTS. Salah satu membernya yakni Jimin, dikonfirmasi mengalami radang usus buntu akut, sekaligus positif COVID-19.
Agensi Jimin BTS, HYBE membenarkan bahwa pria 26 tahun itu mengalami radang usus buntu sehingga harus melakukan operasi radang usus buntu. HYBE juga mengungkapkan kondisi artisnya itu perlahan berangsur membaik.
“Staf medis mengatakan operasi berjalan dengan baik,” demikian keterangan dari agensi. “Dia (Jimin) akan dirawat sementara waktu karena kombinasi Covid-19 dan usus buntu,” tambah mereka lagi.
HYBE menjamin bahwasanya saat ini kondisi kesehatan Jimin adalah prioritas utama mereka. Selain itu, mereka memastikan akan mematuhi dan mengikuti aturan karantina yang diwajibkan oleh otoritas Korea Selatan bagi warga mereka yang positif terpapar COVID.
“Kami akan melakukan yang terbaik untuk Jimin. Karena kesehatan dan keselamatan artis kami menjadi prioritas utama,” kata agensi.”Kami juga akan bekerja sama dengan pedoman otoritas karantina” imbuh mereka lagi.
Radang usus buntu atau apendisitis seperti yang terjadi pada Jimin bisa dialami oleh siapa saja. Apendisitis menyebabkan rasa sakit di perut kanan bawah. Namun pada kebanyakan orang, rasa sakit dimulai di sekitar pusar dan kemudian terus melebar. Saat peradangan memburuk, nyeri usus buntu biasanya meningkat dan akhirnya menjadi parah.
Pengobatan radang usus buntu biasanya melibatkan pembedahan untuk mengangkat usus buntu yang meradang atau yang biasa disebut sebagai apendiktomi. Sebelum operasi, pasien mungkin akan diberikan dosis antibiotik untuk mengobati infeksi.
Apendiktomi dapat dilakukan sebagai operasi terbuka, dengan menggunakan satu sayatan di perut dengan panjang sekitar 2 hingga 4 inci atau sekitar 5 hingga 10 sentimeter. Selain itu, pembedahan dapat dilakukan melalui beberapa sayatan kecil di perut atau bedah laparoskopi.
Tak peduli apakah operasi usus buntu terbuka atau laparoskopi, penting untuk mengambil enam langkah ini untuk pemulihan pasca operasi, yakni:
- Pastikan untuk istirahat yang cukup. Artinya kamu setidaknya harus tidur lebih banyak dari biasanya, selama seminggu pertama atau lebih setelah operasi. Istirahat yang cukup ini penting terutama pasca operasi pembedahan perut, karena ahli bedah harus memotong otot-otot luar serta lapisan terdalam dari dinding perut yang menjaga organ-organ internal tetap pada tempatnya.
- Hindari aktivitas berat. Jika operasi dilakukan secara laparoskopi, batasi aktivitas selama tiga hingga lima hari. Jika menjalani operasi usus buntu terbuka, batasi aktivitas selama 10 hingga 14 hari. Selalu tanyakan kepada dokter, tentang batasan aktivitas dan kapan kamu dapat melanjutkan aktivitas normal setelah operasi.
- Ikuti instruksi dokter. Dokter akan memberi instruksi perawatan di rumah yang spesifik ketika kamu meninggalkan rumah sakit. Petunjuk ini kemungkinan besar akan mencakup perawatan luka, pengaturan pola makan, dan tanda-tanda kemungkinan komplikasi yang secara khusus terkait dengan operasi.
- Sangga perutmu saat batuk. Letakkan bantal di atas perut dan berikan tekanan sebelum batuk, tertawa, atau bergerak untuk membantu mengurangi rasa sakit pasca operasi.
- Hubungi dokter jika obat pereda nyeri tidak membantu mengurangi rasa sakit. Rasa sakit memberi tekanan ekstra pada tubuh, dan memperlambat proses penyembuhan. Jika kamu masih merasakan sakit meskipun sudah minum obat pereda nyeri, segera hubungi dokter kembali.
- Diskusikan dengan dokter kapan kamu bisa kembali bekerja atau sekolah. Prinsipnya, kamu dapat kembali beraktivitas secara normal ketika kamu merasa sanggup melakukannya. Anak-anak mungkin dapat kembali ke sekolah kurang dari seminggu setelah operasi. Mereka harus menunggu dua hingga empat minggu untuk melanjutkan aktivitas berat seperti mengikuti olahraga.
Itulah 6 hal yang harus kamu lakukan pasca melakukan operasi radang usus buntu seperti Jimin BTS. (Yuyun Amalia)
