Home Gaya hidup Dialami Oleh Gading Marten, Ini 6 Alasan Orang Takut Berkomitmen dengan Pasangan

Dialami Oleh Gading Marten, Ini 6 Alasan Orang Takut Berkomitmen dengan Pasangan

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Ditengah ramai isu rujuk kembali dengan Gisel, Gading Marten membuat pernyataan yang cukup mengejutkan. Ayah dari Gempita Noura Marten ini mengakui bahwa semenjak bercerai dengan Gisel, ia takut untuk menjalani komitmen dengan wanita.

Gading mengaku bahwa bisa saja apa yang dirasakan adalah trauma akibat perceraiannya dengan Gisel. “Aku nggak tahu aku tuh trauma apa nggak, nggak tahu ya, tapi aku pernah ngobrol sama Ariel Tatum, dia bilang ‘Kak kayaknya lo butuh bantuan deh, professional help’,” ungkap Gading Marten. “Maksudnya semenjak cerai kan belum pernah pacaran yang bener-bener komit, cuma deket-deket aja,” lanjutnya.

Bahkan ia mengaku pernah meng-ghosting seorang wanita yang sempat dekat dengannya. “Ghosting pernah, nggak niat main-main, tapi mungkin pas jalanin ternyata nggak work, jadi dari yang intens komunikasi mulai aja pelan-pelan dari nggak ngabarin, terus ilang beneran,” kata putra aktor senior Roy Marten ini.

Ketakutan untuk berkomitmen sejatinya bukan hanya dialami oleh mereka yang pernah menjalin hubungan seperti Gading Marten saja. Meskipun kebanyakan dilakukan oleh pria, namun tak sedikit pula wanita yang juga enggan atau bahkan takut berkomitmen dan melanjutkan hubungan mereka ke arah jenjang yang lebih serius.

Masalah komitmen dapat dipicu dari berbagai hal, tetapi sering kali disebabkan oleh ketakutan yang telah dipelajari individu melalui pengalaman masa lalu atau pandangan pribadi. Faktanya, statistik terbaru menunjukkan bahwa pernikahan sebagai salah satu komitmen terbesar yang dapat dibuat oleh pasangan, sedang menurun selama beberapa dekade terakhir.

Lalu apa saja sebenarnya alasan yang membuat orang takut atau enggan menjalani komitmen dengan pasangannya?

  1. Berharap menemukan orang yang lebih baik lagi
    Ahli hubungan, penulis dan kolumnis April Masini menyebut bahwa ada kecenderungan orang yang enggan berkomitmen berharap bisa menemukan orang yang lebih baik dari pasangan mereka sekarang. “Orang yang memiliki pasangan yang baik di mana semuanya baik-baik saja mungkin tidak ingin berkomitmen karena mereka bertanya-tanya, apakah ada sesuatu yang lebih baik di luar sana untuk mereka,” kata Masini. “Mereka merasa bahwa berkomitmen pada pasangan yang sangat baik ini akan membatasi peluang mereka untuk seseorang yang lebih baik yang belum mereka temui” tambahnya lagi.
  2. Trauma atau ketakutan akan kegagalan sebelumnya
    Seperti yang dialami oleh Gading, trauma dan ketakutan atas kegagalan hubungan yang sebelumnya juga jadi satu alasan lain mengapa orang takut berkomitmen. Masini menyebutkan bahwa orang-orang dengan pola pikir khusus ini, tidak akan berkomitmen dalam keadaan apa pun karena mereka pikir komitmen akan mengarah pada kegagalan dan kekecewaan.
  3. Tidak ingin kehilangan kebebasan
    Saat kamu melajang, kamu dapat bebas berbicara, berkumpul atau dengan siapa pun yang kamu; dan lakukan apa pun yang diinginkan hatimu. Ketika kamu berkomitmen, kebebasan itu belum tentu kamu miliki lagi. Meninggalkan gaya hidup bebas itu bisa jadi sulit bagi orang-orang tertentu, menyebabkan mereka memilih menghindari komitmen.
  4. Tekanan dari orang lain
    Masini juga menegaskan bahwa tekanan dari teman atau rekan sebaya, jadi alasan lain mengapa orang takut untuk berkomitmen. Kata Masini, orang cenderung mengadopsi gaya hidup dari sirkel mereka. Dan jika sirkel mereka banyak yang melajang, maka besar kemungkinan mereka akan tetap melajang seperti teman-teman mereka.
  5. Khawatir menjalin hubungan dengan orang yang salah
    Hampir mirip dengan trauma, Masini menyebutkan ketakutan akan bertemu dan menjalin hubungan dengan orang yang salah membuat sebagian orang menghindari komitmen. “Jika kamu terus-menerus memilih pasangan yang buruk, komitmen pada salah satu dari mereka akan tampak seperti ide yang buruk. Berada bersama orang yang salah, sudah cukup untuk membuat seseorang takut berkomitmen” ujar Masini.
  6. Tak ingin dicampakkan lagi
    Ditinggalkan, dicampakkan atau diputuskan begitu saja memicu ketakutan seseorang terhadap suatu komitmen. “Ketakutan ini bisa begitu besar, sehingga orang takut berkomitmen karena takut ketika mereka sedang di puncak kebahagiaan, pasangan akan meninggalkan mereka dan itu akan sangat menyakitkan,” kata Masini. (Yuyun Amalia)
Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Waspada! Ada Aplikasi dan Web Ilegal MyPertamina, Jangan Asal Akses

TELENEWS.ID - Masyarakat perlu berhati-hati terhadap akses situs dan aplikasi MyPertamina yang dianggap ilegal. Sudah beredar situs dan aplikasi...

Hasil Kunjungan Jokowi ke Ukraina, Pembahasan Soal Perdamaian dan Kondisi Ukraina Saat Ini

TELENEWS.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Istana Negara Ukraina, Maryinsky, Kyiv pada Rabu (29/06/2022)...

Update Hasil Pertandingan Petronas Malaysia Open 2022 – 29 Juni 2022

TELENEWS.ID – Hari kedua babak 32 besar dalam turnamen Petronas Malaysia Open 2022 pada Rabu (29/06/2022) di Axiata Arena, Kuala Lumpur, menghasilkan...

Update Hasil Pertandingan Petronas Malaysia Open 2022 – 28 Juni 2022

TELENEWS.ID – Turnamen tertinggi versi BWF, Petronas Malaysia Open 2022 telah digelar pada Selasa (28/06/2022) di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia. Sayangnya,...