Home Gaya hidup Kesehatan Dianggap Sumber Protein Tinggi, Jamur Jadi 'Primadona' Di Masa Pandemi

Dianggap Sumber Protein Tinggi, Jamur Jadi ‘Primadona’ Di Masa Pandemi

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Potensi budidaya jamur untuk bisnis bisa dikatakan semakin menjanjikan di tengah masa pandemi COVID-19 saat ini. Pasalnya, jenis tumbuhan tak berklorofil (hijau daun) itu disebut mengandung unsur protein tinggi sehingga sangat pas untuk diolah dan dikonsumsi.

Dewasa ini, jamur tengah menempatkan diri sebagai salah satu pangan alternatif terpopuler di Indonesia. Tak heran jika di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya hingga Makassar, restoran berbahan baku jamur semakin ‘menjamur’.

Hal tersebut pun rupanya tak luput dari perhatian pemerintah pusat. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dikabarkan telah memberikan instruksi kepada Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto agar komoditas budidaya tanaman kebun digenjot habis-habisan, terutama yang berpotensi untuk diekspor seperti jamur.

“Wah, jamur ini potensi bisnis baru, banyak sekarang anak-anak muda yang melek dengan budi daya jamur” tutur Prihasto. “Ini permintaan pasar banyak, karena jamur itu mengandung unsur protein yang tinggi, jadi memang sangat pas menjadi menu konsumsi untuk meningkatkan asupan gizi di tengah pandemi ini,” tandasnya kemudian.

Dari pelaku pasar sendiri, memang diakui bahwa jamur tengah menjadi komoditi hangat khususnya di tahun ini. Hal tersebut diamini oleh petani jamur milenial asal Bantul, Listya Minarti. Lulusan Ilmu Biologi Universitas Negeri Yogyakarta itu mengaku akhir-alhir ini cukup kewalahan menghadapi permintaan konsumen jamur yang membludak.

“Permintaannya itu bisa sampai 200 kg sehari, sementara saya hanya mampu menyiapkan sekitar 90 kg, memang banyak sekali permintaanya” tutur gadis yang akrab disapa Tya itu. “Makanya saya berencana ke depannya nanti akan mengedukasi ibu-ibu rumah tangga untuk budi daya jamur di rumah yang bisa panen setiap saat. Semoga Kementan bisa membantu membangun rak jamur dari baja ringan,” harap dia.

Tren budidaya jamur konsumsi didukung pula oleh Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Tommy Nugraha. Ia tak menampik jika tren bisnis ini akan semakin digemari anak-anak milenial, terlebih menilik potensi ekspornya yang cukup baik.

“Pokoknya saya jempol dua kalau ada anak muda yang memilih budi daya jamur, ini baru namanya out of the box, karena saya yakin sekali ini potensi pasarnya sangat bagus”, sanjung Tommy. (Billy Bagus)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Startup Indonesia Lakukan PHK Besar, Ada Apa?

TELENEWS.ID – Beberapa hari lalu, perusahaan startup Indonesia seperti LinkAja, Zenius, SiCepat, dan JD.ID melakukan pemutusan hubungan kerja kepada sejumlah karyawannya. Hal...

Elon Musk Batal Bangun Pabrik Tesla di India, Peluang Indonesia Semakin Besar

TELENEWS.ID – Dikutip dari India Times dan ABP Live, Elon Musk memutuskan untuk tidak berinvestasi di India dalam membangun pabrik mobil Tesla...

Ibukota Akan Pindah, Bagaimana Pertahanan Udaranya?

TELENEWS.ID - Pemindahan Ibukota negara ke Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur harus dibarengi dengan pertahanan udara yang maksimal. Karena, posisi Ibukota tersebut...

Pemprov DKI Mengandalkan SPAM untuk Mengatasi Akses Air Bersih

TELENEWS.ID - Untuk mengatasi masalah banjir dan juga menanggulangi masalah air bersih di DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta mendapatkan kucuran dana dari...