TELENEWS.ID – Instagram belum lama ini menuai kecaman dari netizen. Pasalnya, platform media sosial populer itu diduga menghapus serta membatasi postingan perihal bentrok yang terjadi di masjid Al Aqsa, Palestina.
Seperti yang diketahui, pada hari Jumat (14 Mei) kemarin, masjid Al Aqsa menjadi lokasi bentrokan antara aparat keamanan Israel dan warga Palestina yang ramai mengunjungi masjid tersebut untuk menunaikan ibadah salat di hari-hari terakhir menjelang Ramadhan.
Pihak kepolisian Israel disebut memaksa masuk ke mesjid agung tersebut hingga mengakibatkan bentrok yang memakan korban ratusan jiwa, termasuk wanita dan anak-anak.
Peristiwa itu pun menjadi perhatian publik di seluruh dunia dan banyak netizen yang menyatakan dukungan mereka dengan mengunggah foto terkait disertai tagar #AlAqsa di Instagram. Namun banyak pengguna kemudian memberikan laporan bahwa unggahan mereka yang berhubungan dengan dukungan terhadap kekerasan di Al Aqsa hilang begitu saja.
Kejadian itu pun dilaporkan oleh salah seorang pegawai Instagram. Dalam sebuah memo internal yang bocor ke dunia maya, disebut bahwa Instagram secara otomatis menghapus semua konten terkait Al Aqsa karena sistem kecerdasan artifisial platform tersebut kelury mengaitkan ‘Al Aqsa’ sebagai organisasi teroris.
Memang ada sebuah kelompok bersenjata yang menamakan diri Brigadir Martir Al-Aqsa dan masuk kategori organisasi teroris di Amerika Serikat serta Eropa. Organisasi tersebutlah yang disinyalir menjadi acuan sistem moderasi Instagram sehingga menghilangkan konten-konten terkait kerusuhan Al-Aqsa.
“Kami tidak pernah menetapkan Masjid Al-Aqsa di bawah kebijakan Dangerous Organizations, melainkan sebuah nama organisasi” Tulis pernyataan resmi dari pimpinan tim kebijakan Dangerous Organizations and Individuals Facebook. “Penghapusan hanya berdasarkan penyebutan nama masjid tentu saja merupakan kesalahan penegakan hukum dan seharusnya tidak pernah terjadi menurut kebijakan kami,” imbuhnya.
Akibat kejadian tersebut pun pihak Facebook sebagai pemilik Instagram langsung memperbarui panduannya bagi para moderator serta mencabut kata Al-Aqsa dari daftar moderasi. Tidak hanya itu, penjelasan mengenai beda masjid Al-Aqsa dan organisasi teroris bernama serupa pun telah ditambahkan dan diganti dengan istilah yang lebih detail. (Billy Bagus)