Home Metropolitan Dikejar Target, Pembangunan Sirkuit Formula E Menggunakan Material Bambu

Dikejar Target, Pembangunan Sirkuit Formula E Menggunakan Material Bambu

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Pembangunan sirkuit untuk Formula E sudah dilakukan sejak awal bulan Februari lalu, namun ada salah satu pemandangan yang menarik, di mana pihak kontraktor menggunakan bahan bambu sebagai lapisan awal sirkuit. Penggunaan material bambu ini sempat menjadi pertanyaan banyak pihak termasuk dari awak media. Namun, Penanggung Jawab Proyek Sirkuit Formula E, Ari Wibowo memiliki argumennya sendiri.

“Bambu ini untuk semacam rakitnya. Jadi ini ada hitungannya, kalau dari sisi engineering ada hitungannya dia akan turun berapa lama, semua ada hitungannya dan kita hitung. Tadi, bambu itu (dipilih karena) tahan terhadap air dan dia bisa dipecah, bisa jadi rata, bisa diratakan. Ujarnya pada Rabu (23/02/2022).

Ditambahkan olehnya, jika menggunakan material pabrikan seperti misalnya beton yang panjang, hal tersebut akan memakan waktu yang lebih lama. Dirinya juga menyangkal jika masalah harga menjadi alasan digunakannya material bambu sebagai lapisan awal untuk pembangunan sirkuit Formula E yang pembangunannya dikebut ini. Untuk itu, pihaknya sampai harus mencari hingga Lampung dan Palembang.

Ketika ditanya, apakah ada alternatif lain selain menggunakan bambu, dirinya menjawab bisa saja menggunakan kayu keras yang ada di Kalimantan. Namun sekali lagi, karena dikejar oleh waktu, material tersebut tidak memungkinkan untuk didatangkan dalam waktu yang dekat ini. Pihaknya juga harus melakukan manajemen penyediaan bahan dan juga pekerjaan di lapangan.

Berdasarkan target, pembangunan sirkuit ini memiliki waktu 54 hari pengerjaan. Ari mengaku saat ini progress pekerjaan pembangunan tersebut sudah mencapai 28,5%. Alat berat terlihat keluar masuk area pembangunan sirkuit Formula E, dan PT Jaya Konstruksi bekerja selama 24 jam penuh untuk memenuhi target pembangunan sirkuit tersebut.

Penggunaan bambu sebagai lapisan pada pembangunan jalan juga pernah dilakukan ketika pembangunan Tol Semarang-Demak. Namun, apabila menggunakan material bambu ini harus melalui dua jenis pengujian yakni uji tarik sistem matras bambu dan juga uji lentur sistem matras bambu. Tujuannya, untuk mengetahui hasil perilaku dari bambu yang dijadikan matras tersebut apabila mengalami gaya tarik arah horizontal dan gaya tekan pada arah tegak lurus. (Latief)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Kisah Kelam Keluarga Pendiri Gucci

TELENEWS.ID – Rodolfo Gucci atau biasa dikenal dengan Maurizio D’Ancora merupakan pendiri dan pencipta brand Gucci. Pada awalnya Rodolfo membuat brand Gucci...

Telkomsel Merugi Setelah Investasi di GOTO, Kok Bisa ?

TELENEWS.ID – PT Telkom Indonesia (Persero) melalui anak perusahaannya, Telkomsel melakukan investasi di PT Go To Gojek Tokopedia Tbk. Namun yang aneh...

Polemik Anggota TNI Aktif Dilantik Sebagai PJ Bupati

TELENEWS.ID – Pejabat pengganti Gubernur, Bupati, dan Walikota tahun ini sudah banyak yang dilantik. Terakhir Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian telah melantik...

Kedatangan Ten Hag Memberi Angin Segar Bagi Maguire dan Van De Beek

TELENEWS.ID - Erik Ten Hag secara resmi ditunjuk sebagai pelatih utama Manchester United menggantikan Ralf Rangnick untuk musim 2022/2023. Erik datang ke...