TELENEWS.ID – Babak 16 besar EURO 2020 kembali menghadirkan kejutan-kejutan yang cukup membuat para pecinta sepak bola tercengang. Dua laga harus dilalui melalui babak perpanjangan waktu setelah kemenangan 3-1 harus disamakan dengan cara yang luar biasa. Total 14 gol tercipta pada dua laga tersebut – catatan terbanyak kedua dalam sejarah turnamen.
Pekan lalu, terjadi 18 gol dalam empat laga, namun laga Swiss Vs Perancis dan Spanyol VS Kroasia menghadirkan drama 240 menit yang sangat mendebarkan.
Di Copenhagen terjadi beberapa drama seperti gol bunuh diri yang aneh, pemain pengganti yang menjadi pahlawan dan nasib pahit di akhir laga.
Sementara pada laga di Bucharest terjadi beberapa kejadian mengejutkan seperti gol indah, tos-tosan dan tersingkirnya tim raksasa.
Bagi pelatih tim nasional Spanyol, Luis Enrique, melabeli pertandingan tersebut sebagai sebuah laga yang epic dengan akhir yang tentu saja membahagiakan bagi tim Matador.
Emosi meluap kala Spanyol sukses melaju ke babak perempat final setelah susah payah mengalahkan Kroasia dengan skor 5-3 lewat perpanjangan waktu.
Tim asuhan Enrique sempat tertegun ketika pemain pengganti Kroasia, Mislav Orsic dan Mario Pasalic, mencetak dua gol penyama kedudukan setelah tertinggal 3-1. Namun Spanyol akhirnya bisa tertawa lebar setelah melewati drama mendebarkan di 30 menit perpanjangan waktu.
“Akhir laga yang sangat indah. Saya senang pertandingan ini memberikan kami kesempatan kedua untuk menang. Laga yang sangat epic. Saya telah melewati banyak pertandingan intens di dalam karir namun ini adalah salah satu yang terbaik,” ujar Enrique.
Selebrasi kemenangan Spanyol sangat kontras dengan tim Kroasia. “Kami berhasil menyamakan kedudukan namun harus mengalami nasib pahit setelah kebobolan dua gol,” ujar Vlasic.
Sementara jika berbicara tentang “pertandingan terbaik turnamen”, laga di Bucharest ketika Swiss membuat kejutan menyingkirkan juara dunia Perancis adalah yang terbaik.
Tim asuhan Didier Deschamps memang sempat tertinggal di babak pertama. Namun dua gol sumbangan Benzema dan sepakan indah jarak jauh dari Paul Pogba membawa tim Ayam Jantan unggul.
Kejutan terjadi ketika Haris Seferovic dan Mario Gavranovic berhasil menyamakan kedudukan dan memaksa laga berlanjut ke babak perpanjangan waktu. Drama yang mendebarkan akhirnya harus diakhiri di babak adu tendangan penalti dimana mega bintang sekaliber Kylian Mbappe harus gagal mengeksekusi penalti yang membuat Perancis tersingkir terlalu cepat.
Kapten Swiss, Granit Xhaka, mengungkapkan bahwa mereka telah berhasil menorehkan sebuah sejarah. Sementara itu sang penjaga gawang, Yann Sommer yang menjadi pahlawan di babak adu penalti, menjelaskan bahwa laga ini menjadi laga yang sangat gila.
“Laga yang sangat mendebarkan. Akhir laga yang cukup gila, perasaan yang sangat indah, namun cara kami menyamakan kedudukan membuat saya bangga dengan tim ini. Kami selalu percaya satu sama lain. Kami terus berkata jika kami tertinggal kami akan terus berjuang hingga akhir dan tidak akan pernah menyerah. Ini adalah kesempatan bagi kami untuk mengukir sejarah. Kami bermain dengan cara yang sangat luar biasa,” tambah Sommer.
Di sisi lain, penjaga gawang Perancis, Hugo Lloris, mengungkapkan bahwa rekan-rekannya telah bermain dengan baik, namun Swiss cukup beruntung pada laga adu penalti. Dirinya pun menuturkan bahwa dua gol penyaman kedudukan yang dicetak oleh Swiss lima belas menit jelang laga usai sangat membuat tim terpukul.
Dua finalis Piala Dunia 2018 dan juara bertahan Piala Eropa telah tersingkir. Kejutan apa lagi yang akan terjadi selanjutnya? (Neidi)