TELENEWS.ID – Tsunami akibat letusan anak gunung krakatau yang menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung meninggalkan duka yang cukup mendalam. Tanjung Lesung yang di berada di tepi selat Sunda, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten adalah salah satu lokasi yang terkena terjangan langsung ombak tsunami. Peristiwa yang mengenaskan itu terjadi pada 22 Desember 2018, sekitar 2 tahun lalu.
Diketahui, tsunami terjadi di Tanjung Lesung ketika sedang diadakannya PLN Employee Gathering yang saat itu sedang menggelar konser band Seventeen. Banyak korban berjatuhan, di antaranya beberapa anggota band dan keluarga personil Seventeen, termasuk para penonton konser band tersebut. Tercatat lebih dari 400 warga yang meninggal dalam bencana tersebut.
Dua tahun pasca tsunami, Tanjung Lesung semakin berbenah diri. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini telah membangun sebanyak 12 radar pendeteksi tsunami yang berlokasi di bibir pantai Tanjung Lesung dengan kualitas terbaik yang didatangkan langsung dari Jerman, bernama WERA (Wave Radar). Kedua belas tiang radar ini semua mengarah ke laut dengan jarak 200 kilometer. Semua yang direkam radar ini, secara sistematis tercatat ke dalam Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca Juga : Arab Saudi Tutup Lagi Penerbangan Karena Varian Baru Covid-19
Selain itu, fasilitas dan infrastruktur sebagai penunjang pariwisata di kawasan Tanjung Lesung ini juga semakin dikebut. Misalnya, jalan tol Serang-Panimbang Seksi I yang rencananya akan beroperasi pada pertengahan 2021. Sehingga dengan adanya jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh ke Tanjung Lesung.
Lantas, bagaimana dengan kondisi kawasan wisata Tanjung Lesung saat ini?
Walaupun hantaman ekonomi kembali menerjang dengan datangnya pandemi, namun tidak menyurutkan gairah untuk meningkatkan potensi wisata yang ada di Tanjung Lesung dan sekitarnya. Seiring dengan diberlakukan New Normal dan melalui protokol kesehatan yang ketat, akhirnya banyak wisatawan mulai berdatangan, apalagi wisata alam seperti pantai termasuk wisata yang aman dilakukan di saat pandemi.
Tanjung Lesung sebagai salah satu gerbang masuk menuju Krakatau dan Taman Nasional Ujung Kulon ini juga terkenal dengan keelokan pantai dan pasir putihnya. Kawasan ini menjadi destinasi wisata menarik bagi siapa saja, khususnya warga Jakarta yang hanya 4 jam berkendara ke lokasi ini. Tempat ini sangat cocok untuk dijadikan tujuan rekreasi keluarga, refreshing, staycation dan lain-lain.
Kegiatan yang bisa dilakukan di Tanjung Lesung adalah olahraga dan wisata air, seperti banana boat, glass bottom boat, jet ski, sea kayaking, open water diving, ATV, bersepeda dan juga snorkeling. Untuk mendapatkan foto senja yang berkualitas, panorama sunset juga bisa didapatkan di sini.
Tanjung Lesung juga menawarkan berbagai paket tamasya dengan speed boat ke beberapa destinasi wisata di sekitar Tanjung Lesung, seperti Gunung Anak Krakatau, Taman Nasional Ujung Kulon dan Pulau Liwungan.
Banyak juga penginapan di Tanjung Lesung ini yang menawarkan beberapa jenis akomodasi, misalnya villa dengan konsep hunian eksklusif yang dilengkapi dengan kolam renang pribadi atau umum, cottage berdinding dan berlantai kayu atau backpacker tent yang bisa menikmati keindahan alam terbuka. Semuanya bisa dipilih dan disesuaikan dengan keinginan wisatawan.
Penulis: Dwi Eppy