TELENEWS.ID – Keputusan Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina dengan kekuatan militer mereka menuai banyak protes dan juga kecaman. Dukungan mengalir ke negara Ukraina, namun hingga saat ini belum ada bantuan yang diberikan secara nyata, dan baru berupa dukungan lewat pidato dan juga sambungan telepon dari negara yang “berjanji” akan membantu Ukraina.
Sementara, Rusia masih berusaha untuk masuk lebih jauh lagi ke dalam jantung negara Ukraina meskipun terkesan mengulur waktu. Kedua belah pihak bersedia untuk berunding dengan tujuan menemukan solusi atau jalan keluar dari krisis negara pecahan Uni Soviet yang berseteru tersebut. Perbatasan negara Belarusia dan Polandia dipilih sebagai tempat berunding, meskipun Ukraina khawatir akan diserang rudal oleh Rusia.
Jalan tengah dari kedua negara yang berperang ini memang masih belum menemukan titik terang, namun masyarakat dunia sudah mulai khawatir akan efek domino dari agresi militer Rusia ini. Karena, apa yang sedang terjadi di Rusia, tentu saja mempengaruhi kehidupan sosial dan politik di negara lainnya.
Bergeser sedikit ke Asia, ketegangan antara China dan juga Taiwan kembali mencuat seiring pertempuran di Rusia. China berusaha membantu Rusia agar negara Beruang tersebut bisa keluar dari sanksi yang diberikan oleh barat. Hal ini juga yang bisa saja memicu pelatuk senjata China untuk menginvasi Taiwan.
Seolah tidak ingin ketinggalan dengan pertunjukkan yang sedang berjalan, Korea Utara membuat kawasan Asia Timur bergejolak. Kim Jong Un kembali meluncurkan rudal balistik untuk kedelapan kalinya. Hal ini yang membuat Jepang harus bersiaga dengan kemungkinan yang akan terjadi di Asia Timur. Korea Utara juga melancarkan perang psikologis dengan menyebut bahwa rudal balistik ini mampu menjangkau Amerika Serikat.
Sejauh ini, Rusia memang belum meluncurkan serangan dengan skala penuh ke Ukraina, namun hal tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil terjadi. Apalagi, beberapa hari terakhir ini tentara Rusia sudah mulai bergerak masuk lebih ke dalam negara Ukraina. Masyarakat dunia masih was-was dengan tagar #WW3 atau kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3. (Latief)