TELENEWS.ID – Nasi merupakan makanan pokok bagi hampir semua masyarakat Indonesia sejak lama. Namun, ada penelitian yang dilakukan oleh Consultative Group on International Agricultural Research menyimpulkan bahwa setidaknya ada 3 jenis bahan pangan di dunia yang jumlah produksinya semakin turun, terutama di negara-negara berkembang. Bahan pangan yang dimaksud adalah nasi, gandum, dan juga gandum.
Indonesia, sebagai salah satu negara yang pernah melakukan swasembada pangan, kini harus menghadapi penurunan produksi beras. Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik menyebut, sepanjang tahun 2021 yang lalu produksi beras turun sebanyak 0,45 persen dari tahun sebelumnya yakni hanya mencapai 31,36 juta ton.
Hal tersebut, terjadi karena adanya luasan panen padi yang berkurang di tahun 2021 yang lalu yakni 10,41 juta hektar. Jumlah tersebut berkurang 2,3 persen dari luas lahan tahun sebelumnya. Melihat hal ini, ada beberapa alternatif pengganti beras yang memiliki kandungan sama dengan nasi, yakni buah pisang.
Pisang memiliki sebuah potensi besar untuk bisa menjadi bahan pangan pokok untuk menggantikan nasi. Hal tersebut disampaikan oleh Manajer Penelitian Puslit Sukosari PTPN XI, Nanik.
” Pisang selain punya kandungan protein dan banyak serat, bisa dimanfaatkan dalam keadaan mentah maupun matang, batang pisangpun bisa dimanfaatkan dalam pembuatan makanan ringan, bahkan bisa dibuat beras pisang yang saat ini dikembangkan PTPN XI. Kedepan bisa menggantikan nasi sebagai makanan pokok sebagaimana nasi jagung atau sagu ”, kata Nanik.
Kandungan gizi pada buah pisang yang matang adalah 99 kalori, 25,8 mg karbohidrat, 1,2 gr protein, 0,7 gr serat, 8 mg kalsium dan 0,2 gr lemak. Pisang juga memiliki kandungan vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan juga air. Itulah mengapa jika kita mengkonsumsi pisang, maka perut terasa kenyang karena jenis karbohidrat yang ada dalam buah pisang adalah jenis karbohidrat yang dicerna secara lambat oleh tubuh.
Di beberapa negara Afrika, pisang digunakan sebagai makanan pokok yang bisa diolah menjadi berbagai bahan makanan seperti tepung pisang. Olahan dari tepung pisang tersebut bisa dijadikan kue, roti, bubur, dan juga adonan tipis dengan cara masak dipanggang. Di Afrika, pisang adalah bahan makanan pokok yang mudah didapatkan dan juga lebih mudah dimasak.
Kondisi iklim bumi yang semakin tidak menentu dan juga suhu yang semakin naik, membuat pertumbuhan beberapa jenis bahan makanan seperti kentang mengalami penurunan produksi. Kentang merupakan bahan makanan yang tumbuh di suhu dingin, dan jika suatu saat nanti sudah tidak lagi ditemukan wilayah yang bisa ditumbuhi kentang, pisang bisa menjadi kandidat untuk menggantikan peran dari kentang tersebut. Pisang bisa tumbuh di wilayah yang memiliki suhu sedang, sehingga nantinya akan lebih mudah untuk didapatkan.
Dari segi kesehatan, kandungan buah pisang memang tidak perlu diragukan lagi. Di dalamnya, terkandung serat, dan juga kandungan pektin yang membantu untuk meningkatkan saluran pencernaan dan juga bisa mencegah sembelit. Efek antasid yang terkandung dalam pisang juga bisa mengurangi resiko kanker lambung dan mencegah penyakit maag yang kambuh.
Apabila Anda rutin mengkonsumsi minuman instant, maka hal tersebut akan berdampak pada kesehatan ginjal Anda. Rutin mengkonsumsi pisang bisa membantu Anda dalam meningkatkan kinerja dari ginjal. Kandungan potasium pada buah pisang bisa mengontrol pengeluaran zat kalsium yang terkandung dalam urin Anda.
Dengan tercukupinya kandungan potassium tersebut, maka ginjal akan berfungsi dengan baik, dan juga bisa mengurangi terjadinya resiko batu ginjal. Dalam kandungan pisang juga terdapat senyawa fenolik antioksidan dengan jumlah tinggi, yang bisa membantu Anda untuk melindungi ginjal. (Latief)