TELENEWS.ID – Dokter tim medis Denmark yang menyelamatkan nyawa Christian Eriksen beberapa hari silam, Anders Boesen, rupanya sempat berkarir sebagai pebulutangkis profesional yang sukses. Ia bahkan sempat mengalahkan salah satu pemain tunggal putra terbaik Indonesia, Taufik Hidayat.
Eriksen kolaps di laga pembuka penyisihan grup EURO 2020 kontra Finlandia karena mengalami gagal jantung. Anders Boesen bersama sang kakak, Morten Boesen pun langsung bergegas ke lapangan dan berupaya sekuat tenaga untuk mengembalikan kesadaran playmaker Internazionale Milan tersebut.
Berkat kesigapan keduanya dan juga wasit serta para pemain Denmark, nyawa Eriksen pun akhirnya bisa terselamatkan kendati telah kehilangan kesadaran selama lebih dari 10 menit.
Usut punya usut, Anders dan Morten Boesen rupanya pernah berkarir di dunia bulutangkis profesional dan mengharumkan nama Denmark. Dikutip dari salah satu media Denmark, Ekstra Bladet, Morten Boesen dan Anders Boesen memulai karier profesional sebagai pebulu tangkis pada awal 1990-an.
Morten Boesen terpaksa pensiun pada tahun 2000 setelah mengalami cedera lutut yang serius, namun sang adik, Anders memiliki karier yang lebih cemerlang dari kakaknya. Pria kelahiran 6 Maret 1976 itu tercatat pernah menduduki ranking ketiga dunia di sektor tunggal putra, bersaing ketat dengan legenda tunggal putra Denmark, Peter Gade Christensen.
Menariknya lagi, Anders Boesen pernah berjumpa dengan salah satu pemain terbaik Indonesia, Taufik Hidayat di ajang All England tahun 2001. Anders Boesen sukses menumbangkan Taufik Hidayat secara straight game dengan skor 15-13 dan 15-10 pada babak 16 besar. Namun kekalahan itu langsung dibalas lunas oleh Taufik pada semifinal Piala Thomas 2002.
Empat tahun selepas kekalahan dari Taufik Hidayat, Anders Boesen memutuskan untuk gantung raket. Ia pun langsung melanjutkan pendidikan kedokteran atau medis yang sudah dia ambil ketika masih menjadi pebulu tangkis. Pada tahun 2008, Anders memulai karirnya di dunia medis sepakbola dengan menjadi salah satu tim dokter klub raksasa Denmark, FC Copenhagen. Langkah yang sama disusul oleh kakaknya, Morten, hingga keduanya didapuk menjadi dokter tim nasional Denmark pada tahun 2018.
Kesigapan Anders dan Morten dalam menangani kasus Eriksen menuai pujian dari seluruh belahan dunia. Mereka dianggap sangat terampil dalam melakukan teknik resutasi jantung paru (CPR) serta menerapkan penggunaan defibrillator secara tepat hingga pemain berusia 29 tahun itu mendapatkan kembali kesadarannya.
“Kinerja tim medis, Anders, dan Morten sangat luar biasa. Saya tidak pernah melihat kejadian seperti itu,” tutur kiper andalan Denmark, Kasper Schmeichel. “Anders, Morten, dan semua orang yang datang ke lapangan adalah pahlawan di mata kita. Mereka bekerja sangat profesional ketika seluruh dunia menyaksikan. Itu adalah sebuah keajaiban,” tandas pengawal mistar andalan Leicester City tersebut. (Billy Bagus)
