TELENEWS.ID – Pemerintah memiliki banyak program untuk bisa menjangkau peningkatan sektor UMKM dengan pemberian nilai anggaran belanja dengan nominal Rp 539 triliun.
Besaran dari dana belanja e-Katalog UMKM tersebut membuat beberapa pos pengeluarannya perlu diperhitungkan kembali.
Dari pihak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah memberi konfirmasi bahwa pihaknya masih terus mendorong pembelian produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengenai pengadaan barang dan juga jasa melalui sistem e-katalog.
Dari target pembelian mencapai angka Rp 400 triliun ini diharapkan mampu memberi peningkatan dari komitmen pengadaan barang hingga jasa lokal untuk kebutuhan pemerintah yang dananya bisa mencapai Rp 539 triliun.
Dilansir dari pernyataan Luhut pada momen peluncuran Grand Opening Ceremony Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Sumatera Barat secara virtual Selasa (12/4/2022) dimana anggaran mencapai 539 triliun tersebut mampu membuka komitmen dari pembelanjaan menggunakan e-katalog hingga angka targetnya bisa mencapai Rp 400 triliun hingga memberi dampak besar dalam pembangunan ekonomi di sektor UMKM di daerah dan juga pembangunan inovasi anak muda Indonesia.
Luhut sendiri juga menambahkan dari pihak Kementerian dan Lembaga perlu melakukan sistem pembelanjaan produk dalam negeri dengan minimal mencapai 40 persen. Adanya Gernas BBI ini diharapkan ada peningkatan dari penjualan produk UMKM yang mana bisa meningkatkan beberapa poin dari penambahan standar ekonomi di sektor UMKM baik di area perkotaan sampai pedesaan.
Luhut juga menambahkan dari semua Kementerian dan Lembaga untuk bisa mempercepat semua proses dari pengadaan produk barang dan jasa di versi lokal dengan tenggang waktu sampai 31 Mei 2022.
Luhut masih menambahkan, sistem input di dalam sistem e-contract juga membuahkan solusi secara digital, sehingga ada konsep OSS ataupun Online Single Submission. Dari teknologi OSS tersebut diharapkan ada sistem yang tertata di Indonesia secara digital, hingga akhirnya menjangkau standar efisiensi, efektif dan bisa mengurangi resiko korupsi.
Pada tahun ini sudah memperlihatkan dua gelaran Gernas BBI di tahun 2021 dimana pameran BBI ini sudah menyambangi 12 provinsi hingga tahun ini direncanakan akan mendatangi 12 provinsi. (Stefanus Bernadi)