TELENEWS.ID – Football is coming home, itulah yang selalu digaungkan pecinta sepak bola Inggris setiap Euro dihelat. Namun sampai kini belum sekalipun trofi juara turnamen singgah di Negeri Ratu Elizabeth itu.
Dan Euro 2020 ini adalah kesempatan terbaik Inggris untuk membawa pulang trofi juara, setelah menaklukkan Denmark pada laga semifinal dengan skor 2-1, Kamis (8/7) dini hari. Ini adalah final pertama Inggris pada turnamen paling bergengsi di Benua Biru itu.
Optimisme menggelayuti publik sepak bola Inggris. Bagaimana tidak, selain menciptakan sejarah untuk tampil pertama di final Euro, laga puncak juga akan dimainkan di stadion kebanggaan mereka, yaitu Stadion Wembley, London.
Memiliki komposisi yang bisa dikatakan lengkap, Inggris memang cukup diunggulkan pada Euro kali ini. Sampai babak semifinal, baru satu gol yang berhasil disarangkan tim lawan ke gawang Tiga Singa yang dikawal Jordan Pickpord. Itu menjadikan mereka sebagai tim dengan pertahanan terbaik.
Tidak hanya kokoh di lini pertahanan, tim asuhan Gareth Southgate itu juga garang di depan gawang. Mereka berhasil mencetak tujuh gol dalam tiga pertandingan di babak knock out, dari jumlah tersebut empat diantaranya disumbangkan kapten sekaligus penyerang andalan mereka, Harry Kane.
Sejumlah torehan sempurna itu semakin meningkatkan kepercayaan diri Inggris untuk mererbut trofi Euro perdananya. Meski begitu, laga di final dipastikan tidak mudah, lawan yang akan mereka hadapi adalah raksasa Eropa, Italia yang juga tampil nyaris sempurna pada turnamen kali ini.
Roberto Mancini yang dipercaya sebagai arsitek Gli Azzurri mampu menyulap timnya jadi salah satu yang terkuat di Benua Biru. Mereka pun cukup diunggulan untuk dapat menggondol trofi juara Euro keduanya, sekaligus mengulang sejarak 1968 silam.
Mengandalkan duo pemain gaek, Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci di jantung pertahanan, lini pertahanan mereka tampil kokoh. Tembok pertahanan duo Juventus itu yang wajib di tembus Harry Kane dan kawan-kawan untuk dapat mewujudkan impian merengkuh gelar juara sekaligus merealisasikan impian semua pecinta sepak bola Inggris, yaitu football is coming home. (Taufik)