TELENEWS.ID – Ajang Formula E sudah dalam hitungan hari, dan segala persiapan sudah dilakukan semaksimal mungkin. Ajang ini bukan hanya sebagai hiburan semata namun juga dijadikan sebagai ajang bisnis yang bisa berdampak pada Pemulihan Ekonomi Nasional. Hal itu dikemukakan oleh pakar ekonomi Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati dalam diskusi “Apa Kabar Formula E” pada Sabtu (14/05/22) lalu.
Dirinya mengutip perkataan oleh Sandiaga Uno yang menyebut bahwa potensi keuntungan dari ajang Formula E ini adalah Rp. 2,5 Triliun. Dampak dari penjualan tiket yang sudah dibuka, dan juga melibatkan sektor UMKM menjadi salah satu faktor yang membuat ajang ini berpotensi untung besar.
Potensi keuntungan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan prediksi yang diklaim oleh Ahmad Sahroni pada 22 Desember lalu yang mengatakan bahwa perhelatan Formula E ini bisa mendatangkan keuntungan setidaknya 78 Juta Poundsterling atau setara 1,48 Triliun rupiah. Pihak penyelenggara menargetkan 40 ribu penonton yang hadir dalam ajang balapan tersebut.
Optimisme Pemprov DKI
Beberapa waktu yang lalu, beredar kabar bahwa semua ASN yang ada di lingkungan Pemprov DKI Jakarta diwajibkan membeli tiket Formula E untuk memenuhi target dari penjualan tiket tersebut. Namun, kabar ini dibantah oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Kalau soal tiket, kegiatan seperti ini (Formula E), tidak mungkin kami Pemprov mewajibkan ASN membeli tiket, tidak mungkin,” ujar Ariza, kepada awak media, di Balai Kota, Senin (7/3) yang lalu.
Namun, pihaknya secara terbuka akan menerima masukan, imbauan dan juga kritik untuk ajang ini. Sebab, menurutnya, Balapan Formula E adalah agenda pendukung Pemprov DKI Jakarta seperti halnya Langit Biru.
Gubernur Anies Baswedan dalam kesempatannya ketika meninjau langsung trek Formula E optimis bahwa peralatan ini akan berjalan sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. Anies mengatakan demikian setelah meninjau langsung kondisi trek yang sudah rampung 100 persen dan juga sudah memenuhi standar aturan dari FEO selaku badan yang mengawasi jalannya balapan Formula E.
“Terima kasih Bapak Presiden Joko Widodo sudah menyempatkan hadir ke Sirkuit Formula E di Ancol siang ini. Kita harap sirkuit yang sudah hampir tuntas ini bisa selesai sempurna, siap jadi tuan rumah acara internasional, dan bawa nama baik untuk negara Indonesia dan kota Jakarta,” ungkap Gubernur Anies ketika melakukan survei.
Meskipun demikian, Presiden Joko Widodo tetap memberikan target kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Formula E ini untuk bisa diselesaikan segala infrastruktur dan juga fasilitasnya sebelum bulan Juni 2022 ini. Kini, pihak penyelenggara hanya memiliki waktu kurang dari 30 hari sebelum tanggal pelaksanaan Formula E.
Ancol Dikhawatirkan Merugi
Pendapat berbeda justru dikemukakan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi yang mengungkapkan bahwa Taman Impian Jaya Ancol akan rugi karena ada perhelatan Formula E ini. Seperti yang diketahui, harga tiket Formula E yang paling murah dibanderol dengan harga Rp. 250 ribu.
Harga yang tidak jauh berbeda dengan bundling tiket Dufan dan juga Sea World yang memiliki kisaran Rp. 248.535. Harga tersebut, belum termasuk pajak 15 persen yang akan dikenakan kepada pengunjung yang membeli tiketnya.
Oleh karenanya, pihaknya akan memanggil PT Pembangunan Jaya Ancol untuk mengetahui bagaimana bentuk kerja sama dengan Formula E. Ancol adalah salah satu BUMD Pemprov DKI Jakarta yang seharusnya mendapatkan keuntungan dari ajang Formula E ini.
Jangan sampai, karena ada ajang balapan ini, Ancol mendapatkan kerugian yang besar karena masyarakat lebih memilih menonton ajang Formula E ketimbang bermain dan mengunjungi wahana lainnya. Terlebih lagi, taman bermain ini kembali menggeliat setelah 2 tahun diterpa pandemi yang membuat rugi dari segi pendapatan. (Latief)