TELENEWS.ID – Covid-19 varian Omicron kini semakin meresahkan masyarakat Indonesia. Segala aktivitas kini kembali terhambat, beberapa sekolah akan mulai belajar online hingga ditetapkan kembali pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Lebih parahnya lagi ciri-ciri orang terkena varian Omicron ini hampir mirip dengan penyakit masuk angin. Seperti kita ketahui, penyakit masuk angin menjadi keluhan masyarakat Indonesia saat di musim penghujan yang terjadi saat ini.
Meskipun di dunia medis masuk angin sering kali dianggap mitos karena istilah ini sering dipakai orang atau masyarakat Indonesia secara turun temurun.
Seperti dilansir dari rangkuman beberapa media di Indonesia, masuk angin merupakan kumpulan gejala awal dalam suatu penyakit. Dikutip dari Kompas, Prof Dr Didik Gunawan, dr., PAK, MM, M.Kes, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta menerangkan, kalangan medis tidak menggunakan istilah masuk angin karena tidak dapat menerima fenomena angin masuk ke dalam tubuh.
Masuk angin sering digunakan dalam istilah medis sendiri yakni, tidak enak badan. Kondisi masuk angin itu sendiri biasa yang dirasakan setiap orang seperti meriang, merasa lelah, kedinginan, keringet dingin, hilang rasa nafsu makan sampai badan dirasa pegal-pegal.
Adapun lainnya yang dirasakan dari masuk angin seperti perut kembung, linu, batuk, pilek, pusing, sakit kepala hingga mual.
Didik menjelaskan, masuk angin yang sering kali dikatakan masyarakat awam itu ditujukan dengan berbagai macam gejala mulai dari pilek, flu, atau gangguan lambung.
Sementara dikutip dari Detik, spesialis paru RS Persahabatan dan Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K) menerangkan, ada satu gejala yang menjadi ciri khas varian Omicron yang tidak dialami oleh pasian flu biasa yakni masalah tenggorokan berupa nyeri, gatal, dan rasa sakit saat menelan makanan.
Katanya, gejala memang hampir mirip dengan flu, tetapi ada yang khas dari Omicron itu sendiri. “Kalau flu itu jarang sekali sakit tenggorokan, nyeri tenggorokan. Kalau pada Covid-19, banyak sekali pasien saya 60 persen saya kira rata-rata berhubungan dengan saluran napas,” papar dr Erlina.
Ia pun menambahkan, mulai dari gatal tenggorokan sampai nyeri, kemudian biasanya menjadi batuk. “Biasanya batuknya kering, kemudian disertai hidung tersumbat,” imbuhnya.
Sebagai pencegahannya, Anda disarankan untuk menjaga daya tahan tubuh dan tidur yang cukup. Sementara, untuk mengatasi masuk angin Anda dapat menyesuaikan dengan gejala penyakitnya.
Jika masuk angin yang merujuk pada gejala pilek, flu, batuk, dan radang tenggorokan bisa diredakan dengan minum seduhan rempah seperti jahe, pala, kencur yang dicampur madu dan perasan lemon. Sementara, masuk angin yang merujuk pada gangguan lambung bisa diredakan dengan obat penetral asam lambung. (Dion)