TELENEWS.ID – Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) cukup banyak dimanfaatkan para pelaku UMKM untuk bisa berkembang di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Cukup banyak dampak adanya program KUR yang dirasakan setiap pelaku UMKM terutama dalam memperkuat ekonomi.
Proses penyaluran Kredit Usaha Rakyat dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah dinilai tepat sebagai stimulus pemulihan ekonomi nasional.
Dari program KUR tersebut sudah banyak dikembangkan dan terus di publikasi riset oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Pihak BRIN sendiri juga menyebutkan dari program KUR BRI tersebut telah memberi manfaat secara luas kepada pelaku UMKM.
Terutama pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini mampu mendorong pelaku UMKM dalam bertahan sekaligus bisa bangkit kembali setelah kondisi pandemi mereda.
Dilansir dari pernyataan Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari pada 20 Juli 2022 di halaman Kabarbumn.com ada beberapa perhitungan dari dukungan KUR BRI terhadap pelaku UMKM. Bahkan perseroan masih terus mendukung pemerintah dalam menciptakan sebuah jangkauan program KUR lebih luas.
“Dampak KUR sangat nyata dan positif untuk memperkuat pelaku UMKM di saat pandemi. Kemudian ketika ekonomi membaik, KUR ini juga akan mendorong mereka naik kelas. Program pemulihan ekonomi nasional dari pemerintah dalam tujuan menyikapi masalah pandemi ini tepat sekali,” kata Supari.
Dengan adanya KUR tersebut UMKM yang mendapat dampak dari segi ekonomi di tengah pandemi Covid-19 masih bisa bangkit lagi.
Bila sebelumnya pelaku UMKM melakukan dengan berbagai cara rumit, namun saat ini menjadi momentum untuk bisa tumbuh kembali.
“UMKM yang bisa tumbuh pada masa pandemi ini mereka diharapkan bisa naik kelas,” kata Supari.
Supari menambahkan, bahwa dari pihak BRI ke depannya justru bisa mengoptimasi seperti apa saluran untuk pengembangan KUR di sektor produktif terutama di tahun 2022 ini.
BRI akan terus memberi dorongan dari sisi porsi mencapai angka 60%. Sehingga dari sektor produktif seperti perdagangan dengan value chain panjang, dan sektor pertanian saat kondisi pandemi mengalami pertumbuhan sampai 32%. Ditambah lagi sektor industri pengolahan yang terus bangkit dari masa pandemi hingga dapat memperkuat sektor produksi.
Tidak berhenti sampai disitu saja, bahwa BRI juga terus berupaya dalam memperkuat akses layanan baik itu kecepatan, kompetensi, kecepatan, hingga ketepatan proses.
BRI juga tidak lupa untuk bisa mengembangkan produk sampai biaya layanan lebih terjangkau hingga KUR dapat tersalurkan lebih cepat dan mudah dijangkau semua masyarakat. (Stefanus Bernadi)