TELENEWS.ID – Banyak mitos salah mengenai skincare yang dipercaya oleh banyak orang. Seiring dengan semakin bervariasinya jenis dan macam skincare, simpang siur mengenai penggunaan, efek samping dan sebagainya membuat orang percaya mengenai mitos skincare yang tak sepenuhnya benar.
Padahal kamu mungkin saja bisa kehilangan manfaat dari suatu produk skincare atau sebaliknya kulitmu bisa rusak, karena mempercayai mitos yang salah mengenai jenis-jenis produk perawatan kulit ini.
Namun beruntung kini kemajuan teknologi membuat kita dengan mudah menemukan informasi yang tepat mengenai mitos skincare ini. Bukan sekedar informasi, namun didukung oleh pendapat pakar yang ahli di bidangnya. Berikut ini ada beberapa mitos salah mengenai skincare yang sebaiknya jangan kamu percayai lagi.
- Krim mata sebaiknya disimpan di lemari es
Banyak orang percaya bahwa beberapa produk skincare sebaiknya disimpan di kulkas agar lebih awet. Salah satunya adalah krim mata. Namun menurut Danné Montague-King, penulis, ahli kimia botani, dan pendiri DMK Skincare mitos itu tidak tepat. “Suhu yang lebih dingin tidak memperpanjang umur simpan produk skincare” ujar Montague-King. “Tubuh juga secara alami memiliki suhu 36,5–37,5 derajat Celsius dan ketika kamu mengoleskan krim dingin ke kulit, tubuh secara otomatis akan segera menghangatkannya” tambahnya lagi. - Kulit berminyak tidak butuh moisturizer
Kamu mungkin pernah mendengar bahwa moisturizer tidak cocok untuk kulit berminyak. Ini karena kulit berminyak sudah cukup lembap tanpa harus menggunakan moisturizer juga. Namun kulit berminyak masih bisa mengalami dehidrasi. “Menggunakan pelembab secara teratur pada akhirnya dapat membuat kulit tidak terlalu berminyak karena akan membantu keseimbangan produksi minyak”, ujar Dr. Rodney. Kuncinya adalah memilih formula yang ringan dan bebas minyak, untuk bahan moisturizer bagi kulit yang cenderung berminyak. - Semakin tinggi SPF pada sunscreen, maka semakin baik produk tersebut
Banyak brand skincare yang kini berlomba-lomba mempromosikan produk mereka dengan SPF tinggi. SPF atau Sun Protection Factor, adalah ukuran seberapa baik tabir surya akan melindungi kulit dari sinar UVB, jenis radiasi yang menyebabkan kulit terbakar, merusak kulit, dan dapat berkontribusi pada kanker kulit.
Namun SPF tinggi tidak menjamin sunscreen akan optimal melindungi kulit dari kerusakan sinar matahari. Pertama dan terpenting, ingatlah bahwa SPF hanya mengukur perlindungan produk terhadap sinar UVB yang menyebabkan kulit terbakar. Karena itu sejatinya semua ini tergantung berapa banyak produk yang kamu gunakan, bukan jumlah SPF di dalamnya.
Akan tetapi bukanlah ide yang buruk untuk menggunakan sunscreen dengan SPF yang lebih tinggi, terutama jika kamu akan berada di bawah sinar matahari sepanjang hari.
- Lingkaran hitam di bawah mata adalah tanda kelelahan
Perubahan warna di sekitar mata terjadi ketika darah dan cairan tidak bersirkulasi secara efisien, kata Montague-King. Ya memang kurang tidur pasti bisa membuat lingkaran hitam di bawah mata semakin terlihat. Namun selain itu, lingkaran hitam juga bisa berarti kamu kekurangan zat besi atau tidak mendapatkan cukup oksigen. Montague-King menyarankan untuk menggunakan krim mata dengan formula yang mengandung kafein untuk membantu meningkatkan sirkulasi dan mengatasi menyempitkan pembuluh darah di mata. - Kamu hanya butuh susncreen saat cuaca panas saja
Pertimbangkan ini satu lagi pengingat bahwa kamu sebaiknya memakai tabir surya 365 hari dalam setahun, tak peduli hujan atau cerah dan bahkan saat di dalam ruangan. “Sinar ultraviolet tidak pernah istirahat” kata dokter kulit yang berbasis di New York, Kavita Mariwalla, MD. “Meskipun kamu mungkin tidak melihat matahari, ingatlah bahwa radiasi ultraviolet hadir di siang hari dan selalu memancar dari matahari, bahkan saat hari mendung. Dan sinar ultraviolet itulah yang menyebabkan penuaan dan kanker kulit,” jelasnya lagi. (Yuyun Amalia)