Home Gaya hidup Hati-hati, Melihat Foto Korban Kecelakaan Seperti Vanessa Angel Bisa Sebabkan Gangguan Mental...

Hati-hati, Melihat Foto Korban Kecelakaan Seperti Vanessa Angel Bisa Sebabkan Gangguan Mental Ini!

Facebook
Twitter

Telenews.id- Artis cantik Vanessa Angel meninggal dunia. Ibu satu anak ini meninggal bersama dengan sang suaminya, Bibi Ardiansyah; saat keduanya sedang melakukan perjalanan bersama keluarga ke Jawa Timur.

Hal ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Gatot Repli Handoko. “Penumpang lima orang. Dua orang meninggal dunia, tiga orang luka-luka,” ucap Gatot kepada wartawan. Kabarnya, kecelakaan tunggal yang menewaskan Vanessa dan suaminya itu terjadi akibat supir yang mengantuk, hingga kendaraan menabrak beton pembatas kiri ruas tol Km 673+300A ruas Tol Jomol.

Berita meninggalnya Vanessa Angel ini tentu mengagetkan banyak orang. Netizen pun banyak yang mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Vanessa dan suami. Namun ternyata masih saja ada warga net yang kurang berempati, dan menyebarkan foto serta video kondisi terakhir Vanessa Angel usai mengalami kecelakaan.

Padahal bagi sebagian orang, melihat foto dan video jenazah orang yang mengalami kecelakaan akan sangat mengganggu sekali dan mengakibatkan trauma yang mendalam. Bahkan para psikolog memperingatkan kemungkinan terjadinya Post-traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stress pasca trauma.

PTSD adalah gangguan yang berkembang pada beberapa orang yang telah melalui pengalaman traumatis, kata Sandy Capaldi, PsyD, direktur asosiasi Pusat Pengobatan dan Studi Kecemasan Penn Medicine.

“Ini unik karena PTSD adalah satu-satunya jenis gangguan psikologis di mana ada kriteria bahwa sesuatu harus terjadi sebelumnya,” kata Capaldi. Sedangkan menurut psikolog Dr Pam Ramsden dari University of Bradford, sosial media saat ini berperan besar pada peningkatan kasus PTSD.

Salah satunya menurut Pam, tersebarnya gambar-gambar menjijikkan, mengerikan dan menakutkan di media sosial; menjadi penyebab mengapa banyak orang yang kemudian mengalami PTSD ini. “Media sosial telah menjadikan cerita dan gambar grafis kurang pantas untuk ditonton oleh publik dalam detail mengerikan yang belum diedit,’ kata Pam,

Pam dan timnya sendiri telah melakukan riset dan penelitian yang melibatkan 189 orang pria dan wanita yang berusia 37 tahunan. Sebelumnya, para responden ini sudah menjalani tes yang menunjukkan mereka belum pernah mengalami kejadian traumatis apapun juga.

Mereka kemudian diberikan video dan foto kekerasan dan korban peristiwa mengerikan seperti bom bunuh diri, penembakan massal dan tragedi WTC Tower. Hasilnya 22% dari responden menunjukkan gejala PTSD setelah melihat foto dan video mengerikan tersebut.

Pam dan timnya menemukan bahwa orang-orang menunjukkan gejala traumatis mendalam, meski sebenarnya mereka tak pernah melihat secara langsung kondisi korban dari berbagai kejadian mengerikan ini. “Cukup mengkhawatirkan bahwa hampir seperempat dari mereka yang melihat gambar mendapat skor tinggi pada ukuran klinis PTSD” ujar Pam.

Pam menjelaskan bahwa berbeda dengan tayangan televisi yang diedit terlebih dahulu, media sosial tidak memberikan peringatan bahwa foto atau video yang akan dilihat tersebut merupakan sesuatu yang mengerikan. “Di televisi atau bahkan di radio, pemirsa akan mendapat peringatan: ‘Kisah berikut ini bisa mengganggu’. Kamu tidak mendapatkan peringatan semacam itu di media sosial,” katanya.

“Sekarang semuanya ada di YouTube. Dan hal-hal yang bahkan tidak kita ketahui telah dilihat jutaan kali seperti kecelakaan mobil serta korbannya, serta segala macam hal yang mengganggu” imbuhnya lagi. Pam juga mengatakan akan sulit sekali melakukan sensor di media sosial. Namun dia berharap bahwa gambar-gambar yang mengerikan seperti foto dan video korban kecelakaan bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan mental seseorang.

“Apa yang ingin saya katakan adalah bahwa orang perlu menyadari bahwa gambar-gambar itu dapat menyebabkan gangguan mental atau menambah stres” katanya. “Jika kamu makan makanan cepat saji sepanjang waktu, itu akan berdampak buruk bagi kesehatan. Dengan cara yang sama, jika kita melihat gambar mengerikan sepanjang waktu, saya yakin itu dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental” imbuhnya lagi

Jadi mulai sekarang stop menyebarkan foto dan video korban kecelakaan seperti almarhumah Vanessa Angel. Selain bisa memicu PTSD, hal seperti ini kurang etis dan tak menghormati korban serta keluarganya. (Yuyun)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Desa Wisata Ini Diprediksi Bakal Hits di Tahun 2022, Yuk Simak Apa Saja Daftarnya

TELENEWS.ID - Banyak solusi ketika Anda ingin mencari destinasi liburan bersama keluarga ataupun teman-teman dengan tema desa wisata. Saat ini trend mengunjungi...

Pemerintah Enggan Rekrut CPNS di Tahun 2022, Ternyata Ini Alasannya

TELENEWS.ID - Banyak informasi mengenai Pemerintah yang tidak akan melakukan perekrutan CPNS di tahun 2022. Kemudian dari aspek penambahan jumlah ASN juga...

Salah Satunya Bikin Awet Muda, 5 Alasan Kamu Harus Pakai Serum Vitamin C Mulai Dari Sekarang!

TELENEWS.ID - Serum menjadi salah satu skincare yang sekarang menjadi salah satu kebutuhan wanita masa kini. Rasanya perawatan wajah tak akan lengkap...

Berkaca Dari Supir Kecelakaan Maut Balikpapan, Ini 5 Tips Agar Tak Bangun Kesiangan

TELENEWS.ID - Berbagai fakta mengejutkan terungkap pasca kecelakaan maut yang terjadi di tanjakan Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022) pagi. Salah satunya,...