TELENEWS.ID, SEMARANG – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan optimis, bahwa pariwisata di Kota Semarang dapat berangsur pulih, bangkit dari titik nadir setelah terdampak pandemi virus Covid-19, dengan adanya dana stimulan yang bersumber dari APBN.
Hal itu dikemukakan wali kota yang akrab disapa Hendi itu, saat menyerahkan dana hibah dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kepada sejumlah pelaku usaha pariwisata di Ibu Kota Jawa tsb, beberapa waktu lalu.
Harapan Hendi, dana hibah dari pemerintah pusat tersebut dapat dimaksimalkan untuk mengangkat performa unit usaha di sektor wisata pada masa pandemi ini, khususnya dalam melengkapi sarana pendukung protokol kesehatan.
Seperti diketahui, kota Semarang sendiri, pasca fokus pada pengembangan sektor pariwisata di bawah kepemimpinan Hendi, dalam beberapa tahun terakhir berhasil menorehkan sejumlah tren positif pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga : Buah Transformasi Hendi, Kawasan Kota Semarang Raih Emas FIABCI
Puncaknya, Laju pertumbuhan ekonomi mencapai 6,86% pada tahun 2019, dan istimewanya pula, Hendi dan jajarannya mampu menekan angka kemiskinan hingga titik terendah sepanjang sejarah berdirinya kota lumpia ini, yaitu berhasil ditekan pada angka 3,86%.
Tak hanya itu, Hendi pun berhasil mendorong angka investasi hingga titik tertinggi, yakni mencapai 36,5 triliun selama tahun 2019, melalui sumbangsih terbesar dari sektor pariwisata.
Karena sejumlah capaian tersebut, Hendi selaku Wali Kota Semarang tetap optimis menetapkan fokus pembangunan pada sektor wisata, meski terganggu oleh adanya pandemi covid-19.
“Kita ini belum mencapai finish dalam pembangunan sektor pariwisata di Kota Semarang, meski kali ini kita masih dalam situasi pandemi. Insya Allah, Bismillah, nanti ekonomi di sektor pariwisata bisa kembali memuncak pada bulan Maret 2021,” terang Hendi meyakinkan.
Lebih jauh diungkapkan Hendi, “Kita masih punya beberapa harapan terkait dengan sektor pariwisata di Kota Semarang. Salah satunya dengan menarik wisatawan di daerah yang crowded.”
Untuk itu, Hendi meminta kepada seluruh pelaku usaha pariwisata di Kota Semarang, agar memaksimalkan pemanfaatan dana hibah dari pemerintah pusat tsb, guna menyempurnakan penerapan protokol kesehatan. “Dana hibah tersebut, sebaiknya digunakan untuk meningkatkan performance usaha,” tegas Hendi.
Sejalan dengan itu, untuk meningkatkan kinerja pariwisata Kota Semarang, Hendi menyatakan pihak Pemkot Semarang tengah mempersiapkan sejumlah objek wisata yang diupayakan untuk bisa lebih siap, di antaranya adalah bus amphibi serta jembatan kaca di Tinjomoyo untuk menjadi daya tarik baru destinasi wisata di Kota Semarang. (Antony)