TELENEWS.ID – Memasuki usianya yang ke-539 pada hari Kamis (03-06-2021), Kota Bogor masih menghadapi beberapa permasalahan konvensional.
Atang Trisnanto yang menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Bogor mengakui hal tersebut dalam Sidang Paripurna Istimewa Hari Jadi Kota Bogor yang digelar di Gedung DPRD Kota Bogor, hari Kamis lalu.
Atang menuturkan bahwa sebagai penarik pengunjung yang ada di sekitaran Jabodetabek, Kota Bogor adalah magnet bagi kaum urban yang tersebar di beberapa wilayah negeri ini.
Beberapa konsekuensi tentu saja muncul terhadap beberapa aspek yang selalu ada dalam hiruk pikuk perkotaan.
“Ada pembenahan yang perlu dilakukan untuk mengatasi beberapa masalah seperti transportasi yang harus kembali diperhatikan. Terlihat dari beberapa faktor seperti munculnya titik-titik kemacetan baru, terbatasnya fasilitas gedung parkir, jalanan yang rusak atau kurang memadai, penyalahgunaan fasilitas jalan, dan kurangnya kesadaran dalam berlalu-lintas yang menjadi perhatian kita bersama,” ucap Atang dalam Sidang Paripurna yang digelar secara virtual tersebut.
Atang pun juga menitikberatkan perhatiannya kepada lahan terbuka di Kota Bogor yang semakin berkurang, khususnya lahan persawahan dan perkebunan. Hal tersebut tidak terlepas dari semakin banyaknya pembangunan yang muncul di Kota Bogor.
Tetapi dirinya menuturkan bahwa pembangunan yang rencananya akan didirikan di Kota Bogor mestinya perlu memperhatikan akses ruang terbuka hijau demi Kota Bogor yang asri dan melestarikan lingkungan hidup. Selain itu juga harus memperhatikan dampak lingkungan dan mengutamakan rencana tata ruang wilayah.
Atang pun menjelaskan bahwa saat ini fasilitas dan akses trotoar sudah banyak mengalami perbaikan demi pejalan kaki. Taman-taman kota pun juga dalam rencana pembangunan. Namun dirinya kembali menekankan bahwa fasilitas dan trotoar dan taman kota masih terpusat di kawasan istana Bogor dan kebun raya saja. Namun pihaknya sedang berusaha agar rencana pembangunan merata ke seluruh kawasan.
Dalam segi kebersihan, Atang menuturkan bahwa masyarakat belum memahami budaya bersih seutuhnya. Dirinya menambahkan bahwa sarana dan prasarana kebersihan perlu ditingkatkan dan juga program sosialisasi kepada para warga untuk menumbuhkan budaya hidup bersih.
Selain itu Atang menitikberatkan beberapa permasalahan yang harus segera dibenahi demi pembangunan Kota Bogor yang lebih baik di masa yang akan datang seperti ketenagakerjaan, sosial budaya, kesehatan, dan pendidikan.
Sesuai dengan tema yang digaungkan dalam acara memperingati hari jadi Kota Bogor yang ke-539 yaitu “Jagratara Waluya” yang artinya kewaspadaan dan menjaga kesehatan, Atang menghimbau kepada masyarakat untuk terus waspada di masa pandemi ini agar dapat menjaga kesehatan dan keselamatan Bangsa.
Atang pun menghimbau kepada semua pihak untuk terus meningkatkan profesionalisma, kinerja dan perhatian untuk bisa membawa Kota Bogor ke arah yang lebih baik, damai dan tentram bagi masyarakat khususnya dan juga bagi Bangsa Indonesia. (Neidi)
