Home Daerah Imbas Kenaikan Kasus Covid-19, Hendi Bakal Tutup Ruas Jalan dan Fasilitas Umum

Imbas Kenaikan Kasus Covid-19, Hendi Bakal Tutup Ruas Jalan dan Fasilitas Umum

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Wali Kota Semarang (Walkot Semarang) Hendrar Prihadi, membuat terobosan tegas guna menanggulangi penularan kasus covid-19 yang meningkat drastis di Kota Semarang. Dimana mengeluarkan instruksi pada Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang terkait penutupan beberapa arus jalan dan fasilitas umum.

Langkah tegas ini perlu dilakukan menurut Hendi, pasalnya mobilitas yang tinggi dan tempat yang berpotensi terjadinya kerumunan bisa meningkatkan kasus covid-19 aktif di Kota Semarang. Dimana kini angkanya terus mengalami peningkatan setiap harinya.

“Jalan yang kita pilih untuk ditutup adalah jalan di kecamatan, ini juga tidak semuanya. Hanya kecamatan yang masuk dalam statistik Dinas Kesehatan (Dinkes) dengan banyak warganya yang kena (Covid-19) ujarnya pada Sabtu (18/06/2021)

Cara ini memang tergolong cukup keras, pasalnya di beberapa kecamatan di Kota Semarang memang memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi. Hal ini adalah langkah antisipasi terjadinya penularan lebih banyak lagi hingga cara mengurangi mobilitas masyarakat agar kasus aktif covid-19 tidak lagi mengalami peningkatkan.

Hendi juga menegaskan tidak akan menutup akses jalan tanpa ada sebab khusus, beberapa kecamatan ini juga mengalami tingkat penularan tinggi dan sudah ditetapkan dalam zona merah oleh Dinkes dengan jumlah kasus aktif yang cukup tinggi.

Beberapa kecamatan di Kota Semarang yang akan mengalami penutupan adalah Kecamatan Tembalang, Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Semarang Selatan dan Kecamatan Semarang Barat.

Menurut informasi, nantinya akan ada delapan ruas jalan yang mengalami penutupan mulai dari Jumat 18 Juni 2021 pada pukul 22.00 WIB sampai dengan Jumat 2 Juli 2021 pukul 22.00. Nantinya jika kasus aktif covid-19 sudah mengalami penurunan, maka bisa jadi delapan ruas jalan ini akan kembali dibuka pada Sabtu, 3 Juli 2021, namun menunggu kepastian data yang dimiliki oleh Dinkes Kota Semarang.

Berikut delapan ruas jalan di Kota Semarang yang akan mengalami penutupan sementara :

  1. Jalan Imam Bardjo dari Simpang Jalan Pahlawan hingga Simpang jalan Singosari Raya
  2. Jalan Lamper Tengah Raya dari Simpang Brigjend Sudiarto (Jalan Majapahit) hingga Jalan Tentara Pelajar
  3. Jalan Gemah Raya dari Simpang Brigjend Sudiarto (Jalan Majapahit) hingga Jalan Kedungmundu Raya
  4. Jalan Supriyadi dari Simpang Jalan Soekarno Hatta hingga Jalan Brigjen Sudiarto (Jalan Majapahit)
  5. Jalan Suratmo Raya dari Simpang Abdurrahman Saleh hingga Jalan Simongan
  6. Jalan Klampisan Raya (Jalan Honggowongso) dari Simpang jalan Prof. Hampa hingga Simpang Jalan Srikaton Tengah, Jalan Gatot Subroto
  7. Jalan Letjen Suprapto Kota Lama dari Simpang Cendrawasih hingga Jalan Mpu Tantular
  8. Jalan Ngesrep Timur V (Jalan Prof. Sudarto) dari Simpang Jalan Setiabudi (Patung Diponegoro)

Bukan hanya ruas jalan saja yang akan mengalami penutupan sementara, Hendi juga akan menutup beberapa fasilitas umum yang berpotensi terjadinya kerumunan. Dimana fasilitas umum yang ditutup oleh Hendi juga masuk dalam zona merah (wilayahnya), inilah yang membuat Hendi membuat keputusan tegas tersebut.

Terdapat empat fasilitas umum yang akan mengalami penutupan sementara, mulai dari Lapangan pancasila, Gedung Olahraga (GOR) Tri Lomba Juang, Taman Bangetayu Wetan dan taman Indonesia kaya.

Hendi berharap penutupan fasilitas umum ini dapat mengurangi mobilitas serta kegiatan berkerumun masyarakat, mengingat terjadi lonjakan tajam terkait kasus aktif covid-19 di Kota Semarang. Dimana penutupan ini hanya bersifat sementara, nantinya setelah kondisi mulai terkendali, kasus penularan sudah tidak terlalu tinggi, maka kemungkinan akan dibuka kembali.

Hendi memang berharap tidak akan menerapkan aturan tegas seperti yang sudah terjadi sebelumnya di awal Pandemi, ini akan menyakiti dan menyulitkan bagi masyarakat, apalagi perekonomian mulai bergeliat kembali. Namun jika kondisi tidak terkendali, tetap ada opsi untuk kembali melakukan pengetat seperti awal pandemi.

Hal ini jelas akan berpengaruh pada sektor ekonomi, dimana kegiatan usaha kini sudah mengalami pengekatat. Jika terjadi kondisi yang semakin buruk, maka tidak mungkin banyak kegiatan usaha yang akan ditutup.

Untuk itu Hendi berharap agar masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) karena inilah yang akan memutus mata rantai penyebaran covid-19. Ia juga berharap agar masyarakat tetap menggunakan masker saat keluar rumah atau sedang berdekatan dengan orang lain, sekalipun sudah mendapatkan suntikan vaksin. (Chairunisa)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Startup Indonesia Lakukan PHK Besar, Ada Apa?

TELENEWS.ID – Beberapa hari lalu, perusahaan startup Indonesia seperti LinkAja, Zenius, SiCepat, dan JD.ID melakukan pemutusan hubungan kerja kepada sejumlah karyawannya. Hal...

Elon Musk Batal Bangun Pabrik Tesla di India, Peluang Indonesia Semakin Besar

TELENEWS.ID – Dikutip dari India Times dan ABP Live, Elon Musk memutuskan untuk tidak berinvestasi di India dalam membangun pabrik mobil Tesla...

Ibukota Akan Pindah, Bagaimana Pertahanan Udaranya?

TELENEWS.ID - Pemindahan Ibukota negara ke Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur harus dibarengi dengan pertahanan udara yang maksimal. Karena, posisi Ibukota tersebut...

Pemprov DKI Mengandalkan SPAM untuk Mengatasi Akses Air Bersih

TELENEWS.ID - Untuk mengatasi masalah banjir dan juga menanggulangi masalah air bersih di DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta mendapatkan kucuran dana dari...