TELENEWS.ID – Indonesia yang memiliki deretan pulau cantik dengan fasilitas resort saat ini sangat mampu menghadirkan potensi wisata staycation terisolir dengan konsep Holiday Escape di kepulauan Indonesia.
Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita), Budijanto Ardiansjah mengatakan, nantinya saat larangan masuk WNA ke Indonesia sudah dikurangi, pemerintah khususnya Kemenparekraf sudah saatnya melirik tren Holiday Escape di pulau-pulau yang memiliki fasilitas resort.
Karena menurutnya, saat ini mulai muncul tren wisata di pulau-pulau kecil yang sudah memiliki resort.
Menurutnya, peminat dari wisatawan mancanegara yang tidak sedikit jumlahnya, asalkan diberikan izin tinggal minimal satu hingga dua bulan.
Tren ini juga sudah mulai digarap di kawasan Thailand. Untuk menjaga keamanan, bisa diterapkan karantina selama dua minggu dengan lokasi yang terisolir.
Dia memperkirakan, wisatawan menengah atas seperti turis asal Eropa Utara juga merindukan sinar matahari dan ingin berlibur ke negara tropis, seperti Indonesia.
Hal ini telah dilakukan diantaranya di Maldives dan Thailand. Sementara di Indonesia, mereka bisa melakukannya di Bali, Kepulauan Seribu, Lombok dan Riau, sambil Work From Destination atau bekerja dari destinasi wisata.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Angela Tanoesoedibjo mengatakan, saat ini ada fenomena baru yakni work from destination, yang merupakan perpanjangan dari work from home.
Lebih lanjut Angela menuturkan ketika terjadi perbincangan dengan Asian Development Bank, mereka menyebutkan sekitar 80% staf mereka yang ekspatriat kini bekerja di Bali.
Namun, dia meminta para pelaku usaha wisata wajib menerapkan protokol kesehatan sebagai salah satu unsur pelayanan yang berkualitas.
Protokol kesehatan yang ketat wajib diterapkan oleh seluruh lapisan pelaku usaha wisata, bahkan di destinasi yang super premium. (Dwi Eppy).